Pandemi virus COVID-19 memaksa aktivitas ekonomi dan perdaganan menjadi lesu, tak terkecuali bagi penjualan smartphone. Penjualan smartphone di Indonesia turun karena COVID-19.
Dalam riset terbaru yang dilansir Counterpoint, secara Year-over-Year (YoY) penjualan smartphone di Indonesia anjlok 20 persen. Sedangkan dalam Quarter-on-Quarter (QoQ) hingga kuartal kedua 2020 ini, penjualannya turun 9 persen.
Pada kuartal kedua 2020 ini, lima brand smartphone yakni Vivo, Oppo, Samsung, Xiaomi, dan Realme menyumbang lebih dari 90 persen penjualan smartphone Indonesia.
Dalam periode ini, Vivo masih menguasai pasar smartphone di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 21.2 persen. Menurut Counterpoint, Vivo menjadi ‘raja’ smartphone Indonesia berkat harga yang kompetitif dan permintaan smartphone low-end yang tinggi.
Sedangkan ditempat kedua ada Oppo dengan pangsa pasar 20.6 persen, yang menurut Counterpoint kurang kuat pada penjualan secara offline. Namun Oppo terbilang sukses pada smartphone seri A.
Pada posisi ketiga diduduki oleh Samsung yang meraih pangsa pasar sebesar 19.6 persen. Sejatinya posisi Samsung di Indonesia sudah tidak aman sejak tahun lalu akibat sengitnya persaingan.
Di posisi keempat didiami oleh Xiaomi dengan ‘kue’ pasar 17.9 persen, dan terakhir atau di urutan kelima ada Realme dengan pangsa pasar 13.6 persen. Kalau ditotal, dari keempat brand asal Tiongkok ini menggenggam 73,3 persen pasar smartphone Indonesia.
COVID-19 yang membuat pemerintah membatasi kegiatan masyarakat dan mengakibatkan sejumlah mal harus tutup, memengaruhi aktivitas jual beli toko ponsel secara online. Terbukti, penjualan ponsel secara online tumbuh 70 persen dalam YoY dan 7 persen dalam QoQ.
E-Commerce yang paling menyumbang penjualan smartphone secara online ini adalah Lazada sebanyak 50 persen, lalu diikuti oleh Shopee sebesar 24 persen, dan Tokopedia sebesar 15%.
Associate Director Counterpoint Research, Tarun Pathak mengatakan, Xiaomi memimpin penjualan smartphone secara online ini sebanyak 40 persen, lalu dibelakangnya ada Realme sebanyak 33 persen, dan Samsung sebanyak 10 persen.
via Counterpoint