![](https://droidpoin.com/wp-content/uploads/2021/11/Google-Labs-Header.jpg)
Alphabet, perusahaan induk Google, baru-baru ini merilis laporan keuangan mereka untuk kuartal keempat tahun 2024. Hasilnya menunjukkan campuran antara pencapaian yang kuat dan kekecewaan terhadap ekspektasi pasar. Meskipun pendapatan secara keseluruhan meningkat, ada beberapa area yang menjadi perhatian utama para investor.
Baca Juga:
- Deep Research: Aplikasi Baru dari Google yang Mengintegrasikan Gemini AI ke Android
- ASUS ROG Phone 9 FE: Apakah Ini Masih Pantas Disebut “Gaming Phone”?
Pendapatan Fantastis di Kuarter Empat 2024
![](https://droidpoin.com/wp-content/uploads/2025/01/Google-Pixel-Header-2-scaled.jpg)
Di dalam laporan yang dikeluarkan oleh Alphabet, mereka berhasil mencatat pendapatan sebesar $96,5 miliar yang mana itu naik sekitar 12% dari kuartal pertama di tahun yang sama yang “hanya” mencatat $86,3 miliar. Meskipun ada peningkatan tetapi pertumbuhan peningkatan sedikit melambat jika dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya.
Untuk keuntungan sendiri meskipun pertumbuhan pendapatan melambat, margin keuntungan yang didapat Alphabet justru mencatat peningkatan. Ini berarti Google berhasil mengelola biaya operasional dengan lebih efisien. Laba bersih yang dicatat perusahaan per sahamnya mencapai $2,15. Google Search menjadi penyumbang keuntungan yang besar dimana mereka membawa keuntungan sebesar $54 miliar sedangkan YouTube menambah laba dnegan sekitar $10,4 miliar.
Google Cloud Menjadi Kekhawatiran Investor
![](https://droidpoin.com/wp-content/uploads/2021/11/Google-Header.jpg)
Google Cloud bisa dibilang menjadi perhatian utama para investor. Meskipun mencatat pertumbuhan akan tetapi penjualan Google Cloud tidak memenuhi ekspektasi. Para investor juga mengharapkan pertumbuhan yang lebih signifikan di sektor ini, terutama cloud masih mempunyai potensi yang amat besar apalagi ditambah dengan pertumbuhan artificial intelligence yang semakin meledak baru-baru ini.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenapa kinerja mereka bisa dibilang melambat. Faktor pertama adalah kondisi ekonomi global yang mempengaruhi pertumbuhan cloud. Kedua adalah persaingan cloud storage yang semakin sengit dimana perusahaan besar seperti Amazon Web Services dan Microsoft Azure semakin memperkuat posisinya. Terakhir adalah Alphabet terlalu fokus dalam investasi ke AI yang membutuhkan sumber daya yang besar sehingga lini cloud menjadi agak lowong karena hal itu, mungkin itulah mengapa bisnis cloud lumayan tersendat.
Meskipun ada kekecewaan terhadap kinerja Google Cloud, secara keseluruhan Alphabet masih menunjukkan kinerja yang kuat. Perusahaan memiliki posisi yang dominan di pasar pencarian dan periklanan digital, dan YouTube terus menjadi platform yang populer. Namun, Alphabet perlu mengatasi tantangan di pasar komputasi awan dan terus berinovasi untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya.
Oke, itu tadi berita seputar Google dan Alphabet, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya. Jika kamu ada saran tentang aplikasi dan games yang ingin dibahas, kamu bisa berkomentar pada kolom dibawah ini ya, terima kasih!.