
Spotify telah sibuk mendiversifikasi kontennya di luar musik selama beberapa tahun terakhir, dengan jumlah pelanggan dan pendapatan yang meningkat. Oleh karena itu, tidak heran jika mereka memutuskan untuk berekspansi lebih jauh. Namun, Spotify juga sepertinya sangat antusias melompat ke dalam tren AI, yang sebenarnya agak sedikit mengkhawatirkan.
Baca Juga:
- Snapdragon 6 Gen 4: Terobosan Baru untuk Perangkat Android yang Low-Budget
- Galaxy S25 Ultra: Klaim Ketahanan Samsung vs Hasil Uji Jatuh
Solusi Hemat Biaya untuk Penulis Kecil, Tapi..

Baru-baru ini, Spotify mengumumkan dukungan untuk audiobooks berbasis AI dari ElevenLabs. Teknologi ini akan menawarkan narasi suara AI sebagai solusi hemat biaya bagi para penulis untuk membuat audiobook. Meskipun aspek aksesibilitas dan keterjangkauannya cukup menggoda, ada pertanyaan apakah kehilangan sentuhan manusia dalam pembuatan narasi?.
Untuk klarifikasi, Spotify sudah menawarkan AI audiobooks melalui platform Findaway Voices untuk penulis independen. Namun, Findaway memiliki batasan dalam jenis audiobook yang dapat diterbitkan dan setiap rekaman harus melalui proses review. Dengan dukungan ElevenLabs, Spotify ingin memberikan opsi narasi yang lebih terjangkau bagi penulis kecil yang tidak mampu menyewa artis suara terkenal. Meski begitu, ada kekhawatiran bahwa dengan investasi sebesar $99 per bulan atau sekitar Rp 1,6 juta untuk langganan Pro ElevenLabs, Spotify bisa saja dibanjiri audiobook AI, yang kualitasnya mungkin masih jauh dari narasi yang dibuat manusia.
Sementara aksesibilitas akan meningkat, kualitas narasi AI belum sepenuhnya setara dengan suara manusia. Akibatnya, langganan Spotify tetap akan dipungut dengan harga yang kemungkinan akan terus naik, meskipun produk yang diterima pengguna mungkin memiliki kualitas narasi yang lebih rendah. Selain itu, ada risiko potensial terhadap lapangan kerja bagi para narator profesional jika perusahaan beralih sepenuhnya ke AI.
Jadi, meskipun menarik untuk melihat Spotify memperluas kontennya melalui kemitraan dengan ElevenLabs, tekanan untuk menggantikan pekerjaan manusia dengan bot terasa jelas meskipun menguntungkan dari segi biaya, dapat mengorbankan kualitas yang telah menjadi inti dari medium narasi.
Lalu bagaimana pendapat kamu tentang update Spotify ini?, apakah ini merupakan langkah yang tepat untuk diambil Spotify atau malah sebaliknya?. Tulis pendapat kamu pada kolom dibawah ini. Oke, itu tadi berita seputar Spotify, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya, terima kasih