Bisnis BlackBerry memang sedang terpuruk. Setelah tahun lalu menutup BBM, kali ini BlackBerry akan menutup produksi telepon pintarnya untuk yang kedua kali.
Tahun 2015 silam BlackBerry mengundurkan diri dari pasar smartphone karena kalah saing dengan Android dan Apple. Tak berselang lama BlackBerry melakukan comeback dengan menggandeng TCL sebagai produsennya. Meskipun TCL adalah pabrikan dari China, bukan berarti hasil produksinya setengah hati. BlackBerry Priv hadir dengan desain slider dan keyboard qwerty khas BlackBerry. Sangat kontras dengan desain candybar yang beredar di pasar.
Pada tahun selanjutnya TCL memproduksi BlacBerry KeyOne, smartphone candybar dengan keyboard qwerty. Menariknya BlackBerry KeyOne lah yang mengembalikan BlackBerry ke peta pasar smartphone. Desain tersebut lebih disukai oleh banyak orang karena lebih sederhana dan tidak rawan rusak. Bahkan TCL memproduksi seri Key2 yang merupakan versi penerus dari KeyOne.
Sayangnya, kisah BlackBerry dengan TCL tak berlangsung lama. Per 31 Agustus 2020, BlackBerry resmi putus hubungan dengan TCL. BlackBerry menyampaikan surat perpisahan yang berisi ucapan terima kasih pada TCL melalui akun Twitter BlackBerry Mobile.
Dengan berakhirnya hubungan tersebut, TCL tidak lagi berhak memproduksi smartphone dengan nama BlackBerry. Pengguna BlacBerry masih mendapatkan dukungan garansi sampai dengan 31 Agustus 2022, namun mengingat jejak BlacBerry di Indonesia beberapa tahun terakhir sangat minim, bisa jadi kamu kehilangan garansimu lebih awal.
Penjualan smartphone dengan metode lisensi ini juga dilakukan oleh Nokia yang nampaknya saat ini juga mulai goyah. Nokia memang masih memproduksi banyak tipe smartphone. Namun sejak Nokia 6.1 Plus, tidak ada ponsel yang cukup kompetitif di pasar tanah air. Akankah Nokia mengikuti jejak BlackBerry dan berpisah dengan HMD Global? Bagikan pendapatmu disini ya!