Xiaomi merupakan brand yang sangat terkenal belakangan ini. Hal ini terlihat dengan laris manisnya berbagai produk buatan Xiaomi serta sangat seringnya brand ini muncul dalam berbagai portal teknologi. Bahkan, Xiaomi dikenal sebagai brand perusak harga pasar (khususnya untuk segmen ponsel) karena mereka menjual ponsel yang sangat luar biasa namun dengan harga yang sangat murah.
Namun, belakangan ini beredar rumor bahwa Xiaomi sedang mengalami kerugian akibat dari seringnya merilis ponsel, sebagaimana yang kamu tahu hampir setiap bulan Xiaomi mengeluarkan ponsel baru baik itu dari seri low-end hingga flagship.
Sebenarnya bukan hanya dari perilisan ponsel saja, akan tetapi hal ini juga akibat dari mulai menurunnya penjualan ponsel Xiaomi. Karena Xiaomi terlalu rajin dalam merilis ponsel, ponsel mereka sebelumnya menjadi kurang begitu laku. Hal ini membuat proses produksi lebih besar jika dibandingkan dengan penjualannya, sehingga pengeluaran Xiaomi lebih banyak dibandingkan pemasukannya.
Xiaomi bisa dibilang tidak mendapatkan keuntungan sama sekali dalam penjualan ponsel, walaupun ada mungkin hanya sedikit yang didapatkan. Kini penjualan ponsel Xiaomi sedang menurun dan untuk menutup pengeluaran, Xiaomi menaikan harga ponselnya. Hal tersebut sepertinya memang benar karena belakangan ini ponsel Xiaomi harganya meningkat cukup tajam, sebut saja seri Mi Note 2 yang harga pasarnya berada dikisaran Rp7 Juta, sedangkan Xiaomi Mi Mix harganya sampai menyentuh angka Rp10 Jutaan.
Tampaknya strategi pemasaran Xiaomi yang sebelumnya lebih mengutamakan nama ‘Xiaomi’ dibandingkan dengan keuntungan, kini mulai beralih untuk lebih mencari keuntungan karena bisa dibilang strategi sebelumnya sudah berhasil dan bisa membuat nama Xiaomi cukup tenar dan hampir terkenal diseluruh belahan dunia.
Tampaknya untuk masalah merugi, DroidPoin kurang yakin akan hal ini karena Xiaomi tak hanya memiliki bisnis ponsel saja ada peralatan rumah, otomotif, elektronik dan lain-lain. Jadi, bisa dibilang kerugian pada sektor ponsel bisa segera ditutupi oleh sektor lainnya.
Mungkin kedepannya, ponsel Xiaomi tak akan semurah sebelumnya karena seiring dengan sudah populernya brand Xiaomi, kini strategi pemasaran mereka sudah mulai beralih untuk mencari keuntungan. Jadi jangan merasa heran jika dalam beberapa bulan kedepan harga ponsel Xiaomi terbaru tidak seperti sebelum-sebelumnya.
Nah bagaimana pendapat kamu? Apakah menurut kamu Xiaomi akan menikan harga ponselnya atau justru tetap seperti sedia kala?
Berikan pendapatmu di kolom kementar.