Sudah sebulan terakhir ini saya memakai Vivo V9, dan inilah sharing pengalaman saya tentang Vivo V9, termasuk apa yang saya suka dan yang tidak.
NB: Pastikan subscribe channel Kepoin Tekno agar tidak ketinggalan tips dan info terbaru seputar teknologi, termasuk berbagai video dari DroidPoin.com
1. Layar
Oke pertama kita akan ngomongin layarnya terlebih dahulu gaes. Hal yang saya suka dari layarnya, terlepas dari sentimen tentang desain notch ala iPhone X ya, adalah ukurannya yang begitu lega. Memakai smartphone dengan layar 6.3 inch rasio 19:9 seperti ini, rasanya lega banget. Jadi dipake untuk browsing, buka aplikasi, atau nonton video, itu kerasa lebar dan puas. Resolusi FHD+ sudah mumpuni, dan layar ini terasa nyaman saat dipandang.
Dan yang saya tidak suka dari layarnya, ada di optimasi software. Jadi kalau di beberapa smartphone full view seperti Galaxy S8 / S9 atau OnePlus 5T, saat nonton YouTube misalnya, kamu bisa pinch agar tampilan gambar menjadi penuh. Di Vivo V9 ini kamu tidak bisa melakukannya. Hal yang sama juga terjadi di beberapa game, jadi tetap ada space layar yang terbuang di kiri dan kanan.
2. Desain & Build Quality
Yang kedua kita mau lihat desainnya. Kalau kamu perhatikan gaes, terutama dari depan, desain Vivo V9 ini sepenuhnya berisi layar. Bezel nya sangat tipis, jadi dari depan tampilannya jelas modern dan kekinian banget. Selain itu karena minimnya bezel, kamu bisa menikmati layar besar dengan ukuran ponsel yang masih enak digenggam dengan satu tangan. Inilah yang saya suka dari desainnya.
Dan yang tidak saya suka, adalah bahannya. Build quality Vivo V9 ini sebenarnya solid banget. Hanya saja cover belakang terbuat dari plastik, dan bagian layar tidak dilengkapi proteksi corning gorilla glass atau sejenisnya. Jadi kamu wajib banget pake cover dan screen protector, yang untungnya sudah disertakan semua dalam paket pembelian vivo v9.
3. Kamera
Ketiga kita mau liat dari sisi kamera. Yang saya suka dari kamera Vivo V9 adalah kamera depannya. Kamera depannya ini 24MP, bagus banget buat dipake selfie baik dalam kondisi cukup cahaya ataupun minim cahaya. Lalu ada fitur group selfie, ini bisa kamu pake untuk wefie yaâ¦selfie rame-rame. Jadi bisa kamu gunakan untuk ambil foto dalam scene yang lebih luas. Mirip-mirip panorama tetapi untuk keperluan selfie.
Kemudian AR sticker ini juga lucu, terutama buat kamu para remaja atau cewek yang ingin foto dan rekam video dengan efek-efek sticker seperti ini.
Dan meskipun kamera depan hanya satu kamera, sudah ada mode portrait yang bisa memberikan efek bokeh, dan hasilnya juga oke. Jelas di Vivo V9 ini, Vivo memang sengaja gas poll di kamera selfie nya.
Untuk kamera belakang standar aja, dengan sensor yang tidak sebesar kamera depan, tetapi sudah dual kamera ya gaes yaitu 13MP dan 2MP.
4. Performa
Sekarang beralih ke performa. Satu hal yang saya sukai dari performa Vivo V9 adalah tidak cepat panas saat dipakai dalam waktu lama, termasuk juga saat dipakai nge-game. Selain itu baterai Vivo V9 juga awet dan mampu bertahan hingga seharian dalam sekali charge.
Tetapi, ada yang sangat saya sayangkan dari Vivo V9 di Indonesia, yaitu keputusan Vivo untuk menggunakan Snapdragon 450, dan bukannya Snapdragon 626 seperti di versi global. Kemungkinan besar hal ini dilakukan untuk menekan harga seminimal mungkin, dengan sedikit mengorbankan performa.
Untuk penggunaan harian seperti browsing, multimedia, dan gaming, Vivo V9 bisa berjalan lancar. Meskipun overall untuk pemakaian normal masih mulus-mulus saja, tetapi dengan hanya menggunakan Snapdragon 450, Vivo V9 ini terasa underpower, sesekali muncul lag kalo udah terlalu banyak membuka aplikasi, atau proses loading jadi agak lama.
5. Platform (Stock ROM)
Sekarang menuju ke platform. Yang saya suka dari platform Vivo V9, ini sudah menggunakan Android 8.1 Oreo, yang merupakan versi Android terbaru saat ini. Vivo juga rajin merilis update ya, kemarin baru saja ada update baru yang dirilis. Kemudian banyak orang tidak suka Funtouch OS, tetapi saya suka, karena funtouch ini punya gesture yang efisien. Misalkan swipe bawah untuk langsung search, dan hasil pencarian menampilkan hampir semua hal di smartphone, mulai dari aplikasi, contact, settings, file, dsb. Aplikasi yang sering dipakai juga ditampilkan di bagian paling atas.
Swipe keatas dan selain quick action, juga ditampilkan recent apps ya. Ini juga mempercepat akses terhadap aplikasi. Secara tampilan, Funtouch OS 4 juga rapi dan match banget dengan desain dari Vivo V9.
Lalu yang saya tidak suka, sudah saya singgung tadi sebelumnya, Funtouch OS ini belum teroptimasi maksimal untuk layar lebar dari Vivo V9. Sebagian aplikasi bisa tampil full screen, tetapi sebagian lainnya seperti video YouTube dan game belum bisa ditampilkan penuh dan menyisakan ruang di kiri dan kanan. Selain itu tampilannya juga iOS banget, sampai kesan Android rasanya benar-benar hilang. Â
6 Ketersediaan Port & Fitur Lainnya
Dan terakhir kita mau ngomongin ketersediaan port. Yang saya suka dari Vivo V9 ini, pertama masih menyertakan headphone jack. Kedua, ponsel ini memiliki slot microSD yang terpisah dari dual SIM. Jadi bukan slot hybrid, kamu bisa pake dual SIM dan microSD sekaligus.
Nah yang tidak saya suka, Vivo V9 masih memakai port micro USB 2.0, jadi belum menggunakan USB Type-C. Dan Vivo V9 ini juga tidak support fast charging, sehingga proses charging cukup lama.
Nah itulah dia gaes share pengalaman tentang apa yang saya suka dan tidak dari Vivo V9 setelah sebulan penuh pemakaian. Dan buat kamu yang punya pendapat seputar Vivo V9 silakan sampaikan di kolom komentar.
Jangan lupa subscribe channel Kepoin Tekno dan cek terus DroidPoin.com untuk info terbaru seputar Android. Sampai bertemu lagi di review lainnya.