Gerakan “Ban Huawei” — Siapa yang Bakal Untung?

via Straitstimes

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, “Huawei vs Amerika Serikat” sedang ramai diperbincangkan oleh berbagai kalangan dan mulai bulan Agustus mendatang atau lebih tepatnya sudah dari beberapa hari lalu, Huawei dipastikan tidak boleh lagi menggunakan OS buatan Google (termasuk mendapatkan perbaikan dan patch keamanan) serta berbagai layanan milik mereka. Hal ini tak terlepas dari masuknya Huawei ke dalam daftar hitam perusahaan di Amerika Serikat yang berujung “ban Huawei”.

Nah, dikesempatan kali ini, saya ingin membagikan pendapat saya akan masalah “ban Huawei”. Kira-kira, siapa yang akan mengambil untung dari kesempatan kecil besar?

Sebelum masuk ke pembahasan inti, ada beberapa fakta yang perlu kamu ketahui tentang Huawei! Berdasarkan data dari Trendforce, saat ini mereka duduk di posisi kedua sebagai brand dengan penjualan ponsel paling laris di dunia mengalahkan Apple, Xiaomi dan yang lainnya. Mereka (Huawei) cuma kalah dari Samsung dan tahukah kamu, beberapa tahun ke belakang trend ponsel Samsung itu selalu turun, dan bukan hal yang mustahil bagi Huawei jika dalam beberapa tahun ke depan mereka jadi raja baru loh!

via TrendForce

Nah, karena adanya “ban Huawei” dari Amerika Serikat, maka bisa dipastikan mimpi Huawei untuk jadi raja hampir pupus (masih ada kesempatan, tapi tergantung bagaimana kualitas produk yang mereka berikan setelah lepas dari Google). Jadi, siapa yang mendapatkan keuntungan besar akan hal ini?

1. Samsung

via Wall Street Journal

Yang pasti, karena adanya gerakan “ban Huawei” dari berbagai perusahaan Amerika Serikat, maka bisa dipastikan Samsung tetap berada dalam posisi yang aman dan nyaman di puncak.

Mungkin, Huawei masih akan tetap menunjukkan taringnya di China, tapi secara internasional kita harus menantikan gimana sepak terjang dari OS terbaru Huawei itu sendiri. Apakah bisa diterima atau mungkin nasibnya bakal sama seperti Tizen milik Samsung atau Windows 10 Mobile milik Microsoft yang sebenarnya gak buruk-buruk amat.

Belum lagi, sifat agresif dari Samsung yang muncul di tahun ini. Tahukah kamu, saat ini saja Samsung sudah merilis 3 seri Galaxy M, 9 seri Galaxy A dan 4 seri Galaxy S, hal itu belum ditambah dengan seri Galaxy Note yang akan dirilis pada bulan Agustus nanti.

Tentu saja ada banyak varian ponsel Samsung yang bisa kamu pilih, misalnya saja Galaxy M untuk kamu yang ingin punya ponsel dengan daya tahan maksimal, lalu Galaxy A untuk kamu yang ingin tampilan maksimal dengan harga ponsel mulai dari 1 jutaan hingga hmpir setara flagship dan masih ada Galaxy S yang merupakan paket komplit.

Pastinya, kamu akan mudah sekali lupa dengan Huawei karena Samsung saat ini sudah lebih fleksibel dan gebrakan dari Huawei serta Honor yang selama ini selalu memiliki momentum maksimal, perlahan-lahan akan semakin berkurang dan mungkin akan hilang jika mereka (Huawei) tak memberikan hal terbaik di OS terbaru miliknya.

2. Xiaomi

via Nicolas Viollier

Tak bisa dipungkiri saat ini Xiaomi hampir berada dalam kondisi yang sama dengan Huawei, tapi bukan karena gerakan “ban Xiaomi” yah. 🤣

Melainkan karena penjualan perangkat mereka terus meroket, terutama di negara berkembang seperti India dan Indonesia. Berdasarkan data dari TrendForce, saat ini Xiaomi itu berada di posisi ke-4 sebagai brand ponsel dengan penjualan terlaris, mengalahkan Oppo dan Vivo.

Xiaomi juga selalu mendapatkan trend positif selama beberapa tahun ke belakang dan bukannya tidak mungkin jika dalam waktu beberapa tahun ke depan mereka bakal segera menyalip Apple, apalagi Huawei sedang dalam masa transisi yang bisa dibilang akan menghasilkan sesuatu yang positif atau negatif (tergantung dari produk yang akan mereka rilis nanti).

Jika hasilnya positif dan bisa diterima oleh pasar dunia, maka Xiaomi masih harus menunggu cukup lama agar dapat menggeser posisi Apple apalagi Huawei. Tapi, bila hasilnya negatif, Xiaomi akan mendapatkan semacam boost yang sangat signifikan dan bisa saja menjadikan mereka sebagai brand no. 1 di China, dan mungkin juga mereka bisa menggeser posisi dari Apple dan Huawei dalam waktu yang singkat.

3. Nokia

via Nokia

Loh kok ada Nokia? Mereka (HMD Global) kan tak masuk dalam daftar penjualan ponsel paling laris.

Memang Nokia (HMD Global) tidak masuk ke dalam daftar brand ponsel dengan penjualan terlaris. Tapi, kamu perlu tahu juga jika saat ini Nokia itu merupakan salah satu saingan terberat dari Huawei dalam pengembangan teknologi jaringan terbaru.

Saat ini, bukan hanya masalah OS saja yang dihadapi oleh Huawei, tapi ada banyak masalah lain yang sedang dihadapi oleh mereka. Contohnya saja adalah ditendangnya Huawei dari Bluetooth SIG, Wifi Alliance dan berbagai agensi lain, karena adanya gerakan “ban Huawei” yang di lakukan oleh Amerika Serikat.

Dan ini merupakan sebuah berita yang teramat bagus bagi Nokia, pasalnya mereka sudah kehilangan salah satu saingan besar yang mungkin saja dimasa mendatang akan menjadi ancaman serius bagi bisnis jaringan miliknya.

Nah, itu dia tadi pendapat saya mengenai siapa yang akan untung dari gerakan “ban Huawei”. Kalau menurut kamu gimana? Silakan sampaikan di kolom komentar.

Adrianto Jossy

Talk = Do Something "Talk More Do More" | User Windows 10 Mobile (Mi4) dan Android (Xperia XA Ultra)

Post navigation