Imbas Insiden Terbakar, Garuda Indonesia Larang Semua Ponsel Vivo Masuk Kargo

via Twitter/@flyingheavy747

Imbas insiden terbakarnya smartphone Vivo dengan tipe Vivo Y20 di bandara Hong Kong baru ini, maskapai penerbangan Garuda Indonesia langsung bereaksi cepat. Garuda melarang seluruh ponsel Vivo masuk dalam kargo pesawat.

Dalam surat Cargo Information Notice yang DroidPoin dapatkan, manajemen Garuda Indonesia melarang seluruh jenis ataupun tipe ponsel Vivo untuk masuk ke kargo pesawat. Namun Garuda masih mengizinkan pengiriman spare part, casing ponsel, ataupun aksesoris ponsel Vivo melalui kargo.

“Petugas Cargo Acceptance/AVSEC harus memastikan setiap pengiriman Mobile Phone (Handphone) yang akan dikirim tidak terdapat Handphone Merek VIVO (semua tipe), dibuktikan dengan packing list yang ada dan atau pemeriksaan phisik secara acak (random check),” bunyi surat tersebut.

Larangan ini sendiri dilakukan bersifat sementara, sambil menunggu hasil investigasi yang dilakukan oleh Otoritas Bandara Hong Kong.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra membenarkan surat yang beredar tersebut. Ia mengatakan tak hanya Garuda Indonesia saja yang melarang sementara layanan pengiriman ponsel Vivo melalui kargo, tapi juga maskapai lainnya.

Saat ini kami memang tengah menghentikan untuk sementara waktu layanan pengangkutan kargo udara untuk jenis smartphone tertentu, menyusul insiden terbakarnya kontainer kargo dengan muatan smartphone di Hong Kong beberapa waktu lalu,” ujarnya kepada CNN Indonesia.

Kebijakan ini hanya berlaku untuk kargo saja, ponsel Vivo milik penumpang pesawat masih diizinkan masuk ke kabin pesawat.

Sebelumnya sebuah pallet berisikan smartphone Vivo Y20 dilaporkan terbakar di Bandara Hong Kong pada 11 April lalu. Seluruh ponsel dalam pallet tersebut hangus terbakar. Beruntungnya ponsel tersebut terbakar sebelum masuk ke pesawat, paket tersebut berada di ground.

Penyebab terjadinya kebakaran hingga kini masih diselidiki oleh otoritas yang berwenang, tapi kebakaran diduga berasal dari baterai ponsel yang berjenis Lithium. Baterai Lithium masuk dalam kategori barang yang berbahaya, namun ada sejumlah ketentuan untuk masuk ke kargo pesawat.

Kejadian ini mirip seperti yang terjadi pada smartphone Samsung Galaxy Note 7 yang juga pada 2016 silam.

via Gizmochina

Indra Krisnadi

Televisi dan Gadget. Mau tanya-tanya atau ngobrol? Cukup follow Twitter atau LINE @indrakrisnadi.

Post navigation