Fragmentasi merupakan masalah klasik di Android. Google sebenarnya sudah berbaik hati selalu merilis Android terbaru tak lama setelah peluncuran. Hanya saja banyak perusahaan yang MALAS mengurus Android di produknya. Namun sejak Android One booming dan banyak orang yang mulai melek teknologi, beberapa perusahaan mulai belajar merilis Android terbaru di perangkatnya.
Android version | Previous data (%) | Current data (%) | Change (pp) |
---|---|---|---|
2.3 | 0.3 | 0.2 | -0.1 |
4.0 | 0.4 | 0.3 | -0.1 |
4.1 | 1.5 | 1.2 | -0.3 |
4.2 | 2.2 | 1.9 | -0.3 |
4.3 | 0.6 | 0.5 | -0.1 |
4.4 | 10.3 | 9.1 | -1.2 |
5.0 | 4.8 | 4.2 | -0.6 |
5.1 | 17.6 | 16.2 | -1.4 |
6.0 | 25.5 | 23.5 | -2.0 |
7.0 | 22.9 | 21.2 | -1.7 |
7.1 | 8.2 | 9.6 | +1.4 |
8.0 | 4.9 | 10.1 | +5.2 |
8.1 | 0.8 | 2.0 | +1.2 |
Pada bulan Juni lalu pengguna Android Oreo 8.0 hanya 4,9% dari total perangkat Android yang ada. Namun pada bulan Juli pengguna Oreo 8.0 meningkat 5,2% menjadi 10,1%. Tapi disinilah kemalasan Produsen kembali terlihat. Total perangkat yang mendapatkan update Oreo 8.1 baru 2% dari total perangkat yang ada.
Saat ini pasar Android masih didominasi oleh Android Nougat (7.0 dan 7.1) diikuti oleh Marshmallow yang dirilis 3 tahun yang lalu, Lollipop (5.0 dan 5.1), baru Oreo (8.0 dan 8.1). Akan tetapi selain Nougat (7.1) dan Oreo, semua versi mengalami penurunan. Sedangkan Gingerbread sudah nyaris punah dengan jumlah pengguna hanya 0,2%.
Android P sudah diujung mata, namun pengguna Oreo masih di peringkat ke empat dari total versi Android yang ada. Semoga saja semakin banyak orang yang kritis agar produsen peduli dan tidak mengabaikan perangkatnya dengan versi Android yang sudah basi. Nah, versi Android apakah yang sedang kamu pakai saat ini? Bagikan juga disini yak!
via Android Police