Siapa itu BBK Electronics? — Penjual DVD Player yang Sukses Menjual Smartphone

via Noozz

Kalau kamu adalah orang yang mengikuti perkembangan teknologi terutama di dunia smartphone, maka “BBK Electronics” bukanlah suatu kata yang asing lagi untukmu. Tapi, kalau kamu cuma sekedar pengguna biasa, maka DroidPoin cukup yakin kalau kamu masih asing dengan kata “BBK Electronics“.

Nah, dikesempatan kali ini DroidPoin ingin menyampaikan ke kamu (bagi yang belum tahu) siapa sih itu BBK Electronics, terus bagaimana awal terbentuknya perusahaan tersebut serta apa saja produk buatan mereka.

So, buat kamu yang penasaran, pastikan baca artikel ini sampai tuntas! 😁

Subor via The Brand Vendro

Cerita ini dimulai ketika negara api menyerang seorang milyader bernama Duan Yongping sukses menghasilkan uang lebih dari 1 miliar Yuan berkat konsol game “Subor” yang mana pada saat itu menjadi pesaing serius dari Nintendo. Alih-alih mengembangkan usahanya, Duan Yongping justru malah meninggalkan posisinya dan menjalankan sebuah pabrik Cina pada tahun 1995, perusahaan tersebut dikenal sebagai Bubugao atau kini lebih dikenal dengan nama BBK Electronics.

via GadgetMatch

Pada awalnya, perusahaan tersebut hanya berfokus untuk memproduksi berbagai perangkat rumah tangga seperti CD, MP3, pemutar DVD dan lain- lain. Namun, sekitar tahun 2001 Duan Yongping mencobar mendirikan perusahaan baru bernama Oppo dengan Tony Chen (sebagai CEO Oppo). Bisa dibilang brand Oppo ini merupakan awal mula sukses BBK di ranah smartphone.

Setalah Oppo bisa dikatakan sukses dan bisa diterima oleh masyarakat luas (butuh waktu lumayan lama sekitar 8 tahun), Duan Yongping lagi-lagi memiliki rencana untuk mendirikan sebuah perusahaan baru yang bernama Vivo bersama dengan Shen Wei pada tahun 2009. Jadi, vivo ini merupakan anak perusahaan kedua dari BBK Electronics (setelah Oppo) dan perlu kalian tahu, pada awalnya Oppo dan Vivo memiliki segmen pasar yang berbeda!

Vivo APEX via Droidholic

Oppo lebih fokus di sektor kamera (dengan mengandalkan slogan selfie expert dan lain-lain), sedangkan Vivo lebih fokus pada sektor desain dan si Vivo ini biasanya mengandalkan dukungan dari selebriti agar penjualan ponsel mereka bisa meroket. Namun sayangnya, identitas dari kedua brand tersebut saat ini mulai memudar (mungkin karena keduanya sama-sama sudah menjadi brand besar dan harus mengikuti keinginan pasar), bahkan tak jarang kita menemukan bahwa kedua brand ini punya gaya yang begitu identik.

Setelah Oppo dan Vivo terbentuk, selanjutnya munculah brand baru (anak perusahaan ketiga BBK) yakni OnePlus. Ketika OnePlus didirikan, ternyata tak ada campur tangan dari Duan Yongping. Justru, mantan wakil CEO Oppo pada waktu itu yakni Pete Lau dan Carl Pei yang memiliki andil besar dalam mendirikan perusahaan OnePlus pada tahun 2013 silam. Lalu apa tujuan Pete Lau mendirikan OnePlus?

via 9to5Google

Ternyata pada saat itu, brand ponsel milik BBK yakni Oppo dan Vivo tengah kesulitan menembus pasar Eropa dan Amerika, sehingga mereka (Pete Lau dan Carl Pei) mencoba sesuatu yang berbeda dari biasanya dan dengan slogan “flagship killer”, OnePlus pada akhirnya berhasil menembus pasar Eropa dan Amerika, bahkan menjadi salah satu aset penting dari BBK Electronics saat ini.

via Free Tech

Ternyata bukan hanya Pete Lau yang memiliki ide untuk menciptakan brand baru, mantan wakil CEO Oppo pada tahun 2018 yakni Sky Li mencoba peruntungan serupa dengan mendirikan Realme (tentu saja masih dibawah kendali Oppo). Jika Pete Lau menargetkan wilayah Eropa dan Amerika, maka Sky Li lebih fokus untuk menaklukan wilayah India dan ternyata hanya dalam waktu singkat Realme berhasil menjadi salah satu brand paling laris di India loh!

Realme ini sedikit berbeda dari Oppo, jika Oppo pada awalnya lebih fokus untuk menciptakan ponsel dengan kamera selfie terbaik, maka Realme ingin mencipatakan ponsel budget dengan spesifikasi terbaik. Tapi, hal yang sama terulang kembali nih gaes, setelah sukses dan menjadi salah satu brand besar identitas Realme pun perlahan berubah, bahkan kini mungkin jadi saingan OnePlus sebagai salah satu flagship killer.

via Endgadget

Kalau kamu kira Realme adalah anak perusahaan BBK paling baru, maka kamu salah besar gaes. Pasalnya beberapa waktu lalu (sekitar bulan Merat tahun 2019) Vivo mengumumkan bahwa mereka baru saja membuat anak perusahaan baru yang diberi nama IQOO, brand ini lebih fokus dalam kategori baru yang sedang hits belakangan ini yakni gaming phone. Jadi, jangan heran jika seandainya di masa mendatang kamu akan menemukan ponsel gaming dari brand yang satu ini.

Dengan terciptanya brand-brand tersebut, BBK Electronics yang awalnya hanya sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai perangkat rumah tangga seperti CD, MP3, pemutar DVD, kini menjelma menjadi salah satu perusahaan paling sukses di ranah smartphone, bahkan data terbaru memperlihatkan bahwa market share dari BBK Electronics itu tepat berada di bawah Samsung (tentu saja dengan asumsi Oppo, Vivo, OnePlus, Realme dan IQOO disatukan). Berikut ini adalah detailnya:

via Counterpoint

Dengan dipecahnya (smartphone BBK) ke berbagai brand, ini memudahkan BBK untuk menyesuaikan produknya agar sesuai dengan keinginan dari konsumen dan pasar. Misalkan, kalau kamu suka foto-foto ya kamu bisa pilih Oppo, kalau kamu cari yang punya desain oke ya bisa pilih Vivo, sedangkan jika kamu ingin punya ponsel flagship dengan harga yang murah ya silakan pilih OnePlus atau kalau kamu ingin ponsel budget yang performanya kencang maka kamu bisa pilih Realme dan jika kamu adalah orang yang suka main game maka kamu bisa pilih IQOO. Strategi ini jelas membuahkan hasil di Cina dan dapat dengan cepat berkembang di seluruh India, bahkan mungkin Eropa.

Tapi dengan diterapkannya strategi ini ada beberapa efek negatif yang akan muncul, seperti brand tersebut sudah kehilangan identitas mereka. Kini kamu pastinya sering menjumpai brand yang mencontek desain satu dengan yang lainnya (cuma tinggal ganti nama doang). Bahkan bukan cuma desainnya saja yang sama, spesifikasinya pun sangat mirip antara brand yang satu dan yang lain (yang beda cuma logo dan software doang). Tentu saja hal ini akan merugikan konsumen, apalagi jika seandainya konsumen merupakan orang yang tinggal pake (gak mau ribet).

Nah, itulah gaes sekilas mengenai BBK Electronics, semoga bermanfaat dan jika kamu punya tambahan informasi akan hal ini, silakan sampaikan aja di kolom komentar.

Adrianto Jossy

Talk = Do Something "Talk More Do More" | User Windows 10 Mobile (Mi4) dan Android (Xperia XA Ultra)

Post navigation