Pandemi virus Covid-19 sangat berdampak pada bisnis penjualan ponsel di tanah air. Firma IDC mencatat, pengiriman ponsel pintar atau smartphone di Indonesia anjlok cukup dalam.
Dalam rilisnya, IDC mengungkap pengiriman smartphone secara Year over Year (YoY) ke Indonesia turun 26 persen, sedangkan secara Quarter over Quarter (QoQ) turun 3 persen.
Baca juga: Brand Tiongkok Kuasai 70% Pasar Smartphone Indonesia
Secara penjualan, tercatat ada sebanyak 7,5 juta unit smartphone yang berhasil dijual selama kuartal pertama 2020.
IDC menyebut, pandemi yang belum mereda, ketidakpastian pasar smartphone Indonesia, hingga pembelakukan PSBB di sejumlah daerah menjadi penyebab pasar smartphone di Indonesia begitu terpukul.
“Diperkirakan pemulihan terhadap pasar smartphone akan lebih lambat sebagaimana pemerintah yang kembali menerapkan kebijakan karantina di daerah dengan tingkat penularan virus yang tinggi,” tulis IDC dalam keterangannya.
Meski demikian, penjualan smartphone di Indonesia sangat terbantu oleh pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan bekerja dari rumah (work from home) yang dilakukan secara online. Peningkatan permintaan smartphone terjadi pada smartphone dengan harga murah.
Hal ini dilihat dari pangsa pasar smartphone kelas low-end dengan harga Rp 1,5 juta hingga 3 jutaan, yang menguasai 75 persen pangsa smartphone Indonesia. Di periode yang sama tahun lalu, segmen ini hanya menggengam 48 persen.
Kenaikan ini disebabkan banyaknya smartphone murah baru yang belakangan ini dirilis. Seperti Redmi 8A yang mensukseskan Xiaomi menjadi pemimpin pasar smartphone ultra low end.
Sementara itu posisi nomor satu dalam pangsa pasar smartphone Indonesia di kuartal kedua 2020 masih dikuasai Vivo sebesar 26,8 persen. Posisi kedua diduduki oleh Oppo dengan 21,2 persen, dan ketiga oleh Samsung sebesar 18,7 persen.
Tempat keempat dan kelima masing-masing ditempati oleh Xiaomi dan Realme sebesar 16,9 persen dan 14,2 persen.
via Kompas