Cuma Dapat Skor 79 dari DxOMark — Apa yang Salah dari Xperia XZ3?

via Pocket-lint

Tahukah kamu, menjelang akhir Maret DxoMark kembali berulah dengan memberikan total skor yang saya rasa kurang masuk akal untuk sebuah ponsel flagship keluaran terbaru dan hal tersebut cukup menggangu pikiran saya cukup lama, tapi karena kurangnya bahan untuk dibahas, maka membuat artikel ini terbilang cukup ngaret untuk di publish.

Nah, kali ini saya sudah mendapatkan cukup banyak bahan bahasan menarik dan kira-kira apa sih yang salah dari kamera Sony Xperia XZ3 sehingga DxOMark hanya memberikan rating 79? Dan sebagai tambahan informasi untuk kamu, skor tersebut ternyata kalah dari Samsung Galaxy S6 Edge yang dirilis pada tahun 2015 silam serta beberapa ponsel yang namanya mungkin baru kamu dengar misalnya saja Crosscall Trekker-X4 atau mungkin Archos Diamond Omega!

Pertama-tama kita ketahui dulu apa sebenarnya yang menjadi kekurangan dari Xperia XZ3 menurut DxOMark. Berdasarkan data yang diungkap, Xperia XZ3 mendapatkan skor dengan detail seperti berikut:

via DxOMark

Gimana sudah jelas? Jadi, Xperia XZ3 ini punya beberapa kelebihan dan kekurangan dan menurut DxOMark, ponsel flaghip milik Sony tersebut punya exposure yang baik disegala kondisi, rendering warna dan white balance yang oke ketika mengambil gambar dalam kondisi bright light dan indoors, texture yang dihasilkan pun baik serta autofocus yang akurat.

Lalu keanehan pun mulai nampak di bagian kekuarangan, dimana ada beberapa masalah yang tampaknya seperti dibuat-buat (kalau menurut saya), seperti misalnya tidak adanya mode bokeh pada Xperia XZ3, padahal perlu kamu ketahui jika sejak beberapa generasi sebelumnya Sony sudah menyematkan mode bokeh (portrait) pada software kamera bawaan miliknya, ya walaupun memang optimalisasinya belum sebaik Pixel series. Bahkan ini sudah di konfirmasi oleh GSMArena dan AndroidPIT, untuk yang tidak percaya kamu bisa baca detail lengkap review kamera Xperia XZ3 di link yang DroidPoin sediakan di atas.

via GSMArena

Selanjutnya ada pula keanehan dibagian artifacts (ringing, flare, and color quantization), untuk bagian ini DroidPoin memang belum 100% yakin dan juga paham mengenai apa itu yang dimaksud artifacts, jika kamu memahaminya silakan bagikan informasinya di kolom komentar. Tapi ada satu hal yang DroidPoin agak pahami dibagian tersebut yakni kuantisasi warna yang mana maksudnya adalah agar objek yang diambil oleh kamera menghasilkan warna yang sesuai dengan apa yang mata kita lihat. Nah, perlu kamu tahu, skor artifacts Xperia XZ3 sangatlah rendah (skornya 38), bahkan jauh lebih rendah ketimbang Galaxy S6 Edge dan Archos Diamond Omega. Tapi coba kamu perhatikan gambar berikut, menurutmu mana warna yang lebih sesuai?

Gambar awal merupakan gambar yang harusnya hadir dengan resolusi penuh, DroidPoin ambil dari GSMArena Tools. Sedangkan gambar kedua adalah gambar yang sama seperti gambar pertama, hanya saja lebih difokuskan ke berbagai smartphone dan targetnya adalah si Spongebob dan juga keledai.

Jika kamu perhatikan, warna yang dihasilkan (yang lebih sesuai dengan aslinya) tampaknya lebih condong ke Xperia XZ3 dibandingkan dengan kedua kompetitornya yang punya skor lebih tinggi yakni Galaxy S6 Edge dan Archos Diamond Omega. Bukan hanya warna, detail, teksture dan beberapa hal lain nyatanya memang lebih baik di seri Xperia XZ3, tapi apa mau dikata DxOMark punya pendapat yang berbeda.

Oh iya, ngomong-ngomong foto di atas, foto tersebut adalah foto low-light sehingga noise yang dihasilkan cukup terasa di berbagai smartphone, tapi dari penglihatan DroidPoin gambar yang paling buruk adalah milik Archos Diamond Omega dimana sangat jelas sekali noise yang dihasilkan padahal skor noise ponsel tersebut adalah 67 dan skor tersebut ternyata jauh lebih baik dibandingkan milik Xperia XZ3 yang hanya mendapatkan skor 55!

Gak percaya? Berikut ini adalah detail skor dari Archos Diamond Omega:

via DxOMark

Loh kok bisa?

Entahlah, hanya DxOMark yang tau jawabannya. Yang lebih anehnya lagi, seharusnya secara matematis skor Xperia XZ3 jauh lebih baik karena punya hasil foto 76 dan video 85, sedangkan Archos Diamond Omega hanya punya skor foto 82 dengan video 75. Tapi sekali lagi, DxOMark punya penilaian yang berbeda dengan saya.

Tidak hanya sampai disitu, keanehan pun terus berlanjut dimana cuma ada 4 hasil foto dari DxOMark untuk Sony Xperia XZ3 dan itu adalah hal yang teramat aneh bagi saya, kok bisa sebuah website (lebih tepatnya lembaga kali yah 😅) yang sering kali mereview hardware (kamera) hanya mengambil kesimpulan dari 4 foto? Padahal, jika kamu lihat hasil review dari beberapa OEM pesaing, DxOMark selalu mengambil kesimpulan paling sedikit setidaknya dari 10-15 foto.

Masih belum cukup? DroidPoin punya fakta mengejutkan lainnya, ternyata dari sekian banyak keanehan, puncak keanehannya ada di seri Xperia terdahulu yakni Xperia Z5! Jika ponsel tersebut belum dihilangkan ratingnya dalam daftar terbaik yang ada disisi sebelah kanan, maka Xperia Z5 bakal menjadi ponsel Sony dengan kamera terbaik loh karena mendpatkan skor 87!

via DxOMark

Nah, di situlah letak uniknya DxOMark, jika Xperia Z5 dihilangkan dari daftar, lalu kenapa Samsung Galaxy S6 Edge yang memiliki umur sama masih ada dalam daftar tersebut? Setidaknya, jika ingin dianggap fair oleh konsumen, review ulang skor kamera pada seri smartphone terdahulu atau hapus rating kamera dari Samsung Galaxy S6 Edge!

Jadi, siapa yang salah? Sony, DxOMark atau hanya pendapat DroidPoin saja yang berlebihan mengenai hal tersebut? Hehehehe 🤣

Silakan kamu sendiri yang menilai yah dan DroidPoin ingin tegaskan, disini DroidPoin bukan ingin mengadu argumen siapa yang benar atau salah, DxOMark dan Sony punya kelemahan masing-masing dan itu tidak bisa DroidPoin jelaskan karena DroidPoin tidak punya device terbaru Sony dan juga tidak memilii kemampuan untuk menguji hasil kamera seperti yang DxOMark lakukan.

Ini murni hanya pendapat yah gaes, jadi itu pendapat saya. Kalau kamu gimana?

Adrianto Jossy

Talk = Do Something "Talk More Do More" | User Windows 10 Mobile (Mi4) dan Android (Xperia XA Ultra)

Post navigation