Dibentuknya Fortnite Task Force Makin Memperuncing Hubungan Epic Games dan Google

Epic Games dan Google memang tengah berselisih hukum sejak perusahaan game mencoba untuk memotong 30% Play Store pada konten dalam game melalui kode tersembunyi dalam pembaruan untuk Fortnite di tahun 2020, tetapi pertarungan antara kedua perusahaan ini telah dimulai jauh lebih awal. Ini juga makin diperparah setelah Google membuat sebuah unit yaitu Fortnite Task Force yang diperuntukkan untuk membuat strategi melawan Epic Games.

Baca Juga:

Sepertinya Mereka Semakin Menjauh dari Kata Damai

Seperti laporan yang dilansir Bloomberg, Epic Games merupakan perusahaan yang pertama yang mengajukan gugatan terhadap Google karena menghapus Fortnite dari Play Store pada tahun 2020, mereka menggugat Google setelah melewati mekanisme keamanan Play Store. Sebagai bagian dari wacana hukum ini, Epic Games sekarang telah mengungkapkan detail-detail mengenai Fortnite Task Force yang dibentuk oleh Google.

Task Force tersebut dibentuk tal lama setelah Epic Game meluncurkan game store Android mereka sendiri pada tahun 2018 dan seharusnya ini adalah upaya Epic Games untuk menjadi independen dan satu-satunya platform distribusi aplikasi yang signifikan di Android.

Selain itu Task Force ini mempunyai sejumlah kegiatan di tiap harinya, dan menurut Epic Games, salah satu kegiatan itu adalah berkisar pada menekan potensi pelanggaran keamanan yang dapat terjadi pada gamer yang menginstal Fortnite dari luar Play Store. Biasanya jika ada masalah Google akan menunggu 90 hari lalu melaporkan terkait permasalahan yang ada, tapi Google melanjutkan dan menerbitkan temuannya dan membagikan ke media hanya dalam kurun waktu 9 hari kemudian. Ini menjadikan Epic Games harus meyakinkan penggunannya bahwa platform tokonya masih aman.

Masih dalam laporan Bloomberg tersebut, Google malah bergegas untuk menyebarkan berita, terkait hal itu juga Google juga dituduh melakukan tindakan pencegahan bagi pengembang untuk meluncurkan aplikasi toko Android lain dan mempertahankan monopoli Google atas distribusi aplikasi Android.

Juru bicara Google menanggapi hal tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa Epic Games merilis game Fortnite di Android dengan kerentanan keamanan yang dapat membahayakan data konsumen. Juru bicara itu menambahkan “Keselamatan dan keamanan para pengguna adalah prioritas utama dari kamu (Google-red) jadi tentu saja kami mengambil langkah untuk memperingatkan pengguna kami tentang kelemahan keamanan ini, sesuai dengan kebijakan Keamanan Aplikasi kami. Kami akan terus melawan klaim Epic di pengadilan.”

Namun, menurut klaim dari Epic Games, pengembang dan insinyur software Google sendiri menganggap peringatan yang dikeluarkan oleh Google tersebut berlebihan. Perusahaan memberikan email dari kepala keamanan Android yang mengatakan bahwa kata-kata yang dipilih perusahaannya sendiri tampak “tidak pantas”.

Seperti yang kita tahu, Epic Games telah lama mempermasalahkan sistem distribusi Google dan Apple di Android dan iOS. Itu sebabnya mereka memperkenalkan sistem pembayarannya sendiri pada tahun 2020, yang secara efektif menghentikan kedua perusahaan tersebut dari mengumpulkan potongan 30% yang biasanya dipotong pada hampir semua pembelian dalam aplikasi.

Ketika Apple dan Google merespons dengan menghapus game battle royale dari platform mereka, Epic Games dengan cepat bereaksi dan menggugat hal tersebut. Namun, sepertinya agak mengerikan untuk Epic saat ini, karena hakim baru-baru ini memutuskan bahwa Apple memiliki hak untuk menghapus game dari platformnya. Untuk saat Epic sedang melakukan banding, tetapi yang jelas, jika memang Epic Games kalah dalam gugatan ini, maka mereka akan rugi waktu dan materi sebesar jutaan dolar.

Oke, itu tadi berita seputar Epic Games vs Google, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya. Jika kamu ada saran tentang aplikasi dan game yang ingin dibahas, kamu bisa berkomentar pada kolom diatas ya, terima kasih!.

Sumber

David James

Hobi nge game di pusat kebugaran, orang santuy yang terjebak di negara barbar

Post navigation