Pengapalan Smartphone di Tiongkok Turun untuk Pertama Kalinya

Industri smartphone memang tumbuh di beberapa negara, namun di Tiongkok justru berbeda. Untuk pertama kalinya, pengapalan smartphone di negeri tirai bambu ini malah turun. Loh, kenapa?

Firma riset, Canalys, dalam hasil riset yang baru ini dipaparkan  menunjukan adanya penurunan pengiriman atau pengapalan smartphone di Tiongkok sebesar 4 persen selama tahun 2017, dibandingkan pada tahun 2016.

Baca Juga: Daftar Smartphone Terlaris di Kuartal Ketiga 2017

Artinya, ada 459 juta unit ponsel pintar yang berhasil dikapalkan di Tiongkok dalam rentang waktu ini.

Hasil riset ini juga merilis brand smartphone dengan pengapalan terbesar selama kuartal 4 tahun 2017. Huawei menjadi pemimpinnya, dengan kenaikan sebesar 9 persen dan berhasil mengapalkan lebih dari 24 juta smartphone.

Totalnya, Huawei sudah mengapalkan 90 juta unit smartphone selama tahun 2017.

Analis riset Canalys, Mo Jia, mengatakan Huawei harus berhati-hati sebab sub-brand yang mereka miliki yakni Nova, dan Honor cukup sukses dibandingkan brand kecil seperti Meizu, atau Gionee. Ia mengkhawatirkan trejadi kanibalisasi dalam internal Huawei.

Kondisi yang berbeda justru dialami Oppo dan Vivo. Kedua brand ini justru turun, masing-masing sebesar 16 persen dan 7 persen. Oppo sendiri sukses mengapalkan 19 juta unit, sedangkan Vivo sebanyak 13 juta unit ponsel. Oppo berada pada posisi kedua, dan Vivo di posisi ketiga.

Posisi keempat yang tadinya diduduki Xiaomi, kini harus diambil oleh Apple. Xiaomi pun harus kembali ke tempat kelima, dengan pengapalan 13 juta unit smartphone.

Turunnya pengapalan bisa berdampak yang negatif bagi brand-brand smartphone ini, mulai kondisi keuangan, hingga kemampuan mereka untuk bisa bertahan di industri dengan persaingan yang kian sengit.

“Pasar yang menurun akan memiliki dampak yang merugikan pada vendor Tiongkok yang telah sangat bergantung pada pasar lokal mereka. Ini akan mempengaruhi arus kas dan profit mereka, membatasi ekspansi di luar negeri, dan mempertanyakan dapat bertahan di masa depan, kata Analis riset Canalys, Hattie He.

Penurunan pengapalan ini sendiri bisa saja terjadi karena permintaan akan smartphone yang mulai rendah di Tiongkok, alias warganya sudah malas “gonta-ganti” smartphone secara rutin.

Apa komentar kalian?

via Canalys

Indra Krisnadi

Televisi dan Gadget. Mau tanya-tanya atau ngobrol? Cukup follow Twitter atau LINE @indrakrisnadi.

Post navigation