
Pandemi virus corona melemahkan sejumlah bisnis, tak terkecuali penjualan smartphone. Bahkan pengapalan smartphone pada tahun ini menjadi yang terburuk sepanjang sejarah.
Lembaga riset IDC melansir data terbaru jumlah smartphone yang berhasil dikapalkan secara year over year 2020. Terdapat jumlah penurunan yang hampir mencapai 12%, tepatnya 11.5% selama year-over-year 2020, dengan jumlah smartphone yang berhasil dikapalkan sebanyak 1.2 juta unit.
Baca juga:
- Terima Kasih Corona, Penjualan Smartphone Terendah Sejak 2014
- Qualcomm: Ada Corona, Pengapalan Smartphone Bisa Anjlok hingga 30%
- Wabah Corona, Pengapalan Smartphone Catat Rekor Buruk
Pelemahan pengapalan smartphone terjadi imbas rantai pasokan yang terganggu imbas pandemi COVID-19, yang memaksa berbagai pabrik untuk tutup sementara sehingga menyulitkan proses produksi.
Analis riset senior IDC, Sangeetika Srivastava mengatakan, kebijakan lockdown dan banyaknya tenaga kerja yang dirumahkan turut memperburuk penjualan smartphone. Pasalnya, konsumen akan mengesampingkan pembelian ponsel.
Di Tiongkok, aktivitas perekonomian mulai kembali dibuka, termasuk dibukanya pabrik-pabrik. Namun karena masih dan dibayang-bayangi gelombang kedua penyebaran virus, IDC memprediksi pasar smartphone di Tiongkok masih akan turun satu digit di 2020.
Berbeda di Tiongkok, di Eropa IDC memprediksi akan ada penurunan hingga dua digit di 2020. Eropa sendiri menjadi salah satu benua yang cukup parah terdampak pandemi, khususnya di negara seperti Spanyol, Italia, dan Inggris.
IDC mengatakan, pengapalan smartphone global diprediksi masih belum tumbuh positif selama tahun 2020. IDC memprediksi, pertumbuhan baru akan terjadi pada kuartal pertama 2021 mendatang.
Meski begitu, penjualan smartphone 5G dilaporkan cukup menopang pengapalan smartphone agar tak semakin dalam. IDC memprediksi pasar smartphone dunia akan pulih dibantu oleh smartphone 5G pada 2021.
“Di sisi yang lebih cerah, 5G diharapkan menjadi katalis sepanjang periode perkiraan, yang akan memainkan peran penting dalam pemulihan pasar ponsel cerdas di seluruh dunia pada tahun 2021,” kata Sangeetika Srivastava.