Diakusisi oleh Twitter di tahun 2011, TweetDeck bisa dibilang telah diabaikan oleh raksasa sosial media tersebut. Tetapi, pihak Twitter yang diwakilkan oleh Kayvon Beykpour selaku kepala produk Twitter memberikan sebuah statemen yang terindikasi akan melakukan perombakan besar-besaran terhadap TweetDeck.
Baca Juga:
- Video Pendek dan Stories Untuk Iklan Kini Diperkenalkan oleh Facebook
- Dengan Fitur Baru Google Message, Pesan OTP Akan Terhapus Setelah 24 Jam
Rencana apa yang Akan dilakukan Twitter untuk TweetDeck?
Seperti yang dilaporkan The Verge, Beykpour mengakui bahwa TweetDeck memang dianak-tirikan oleh Twitter. Dia pribadi juga menyatakan telah merencanakan sebuah perombakan berskala besar dari awal, hasil dari perombakan ini pun bisa dilihat secara publik di akhir tahun nanti.
Langkah ini dilakukan secara bersamaan dengan rencana Twitter yang ingin meningkatkan developer tools milik mereka secara umum. Twitter juga memberikan izin ke developer untuk akses awal ke Twitter API v2.
Masih belum bisa dipastikan rencana apa yang akan dilakukan Twitter untuk TweetDeck. Banyak spekulasi yang muncul ke permukaan seperti perubahan UI contohnya atau mungkin saja sebuah peluncuran ulang. Masih ada sebuah harapan bahwa para pengguna TweetDeck bisa sekali lagi mengelola akun tersebut di berbagai platform sosial media, dan ini bisa dilakukan lewat berlangganan secara premium. Ini juga kongruen dengan rencana Twitter yang ingin mengembangkan platform sosial medianya ke arah fitur berbayar atau premium version.
Apa sih TweetDeck itu?
Mungkin ada diantara kamu yang tidak mengerti TweetDeck, apa sih TweetDeck itu?. TweetDeck sebenarnya adalah aplikasi Twitter yang berdiri secara independen di tahun 2008. Tetapi seiring berjalannya waktu TweetDeck berkembang menjadi aplikasi manajemen akun sosial media. Di dalam TweetDeck sendiri para pengguna dapa mengelola semua akun media sosial mereka seperti LinkedIn, Twitter, Facebook, dan FourSquare dalam satu interface.
Aplikasi ini juga mempunyai sebuah fitur yang dinamai Deck.ly, dengan fitur ini akan memungkinkan para pengguna untuk memposting sebuah Tweet yang lebih panjang daripada Twitter biasa yang hanya dibatasi 160 karakter saja. Pada tahun 2011, Twitter mengakusisi TweetDeck dan kemampuan TweetDeck sendiri dikebiri habis-habisan oleh Twitter. Langkah ini diperkuat setelah pasca akusisi, Twitter menghapus fitur Deck.ly yang saat itu menjadi sebuah fitur populer. Jelas dengan adanya akusisi ini Twitter menjadi target kemarahan publik secara luas.
Padahal TweetDeck saat itu bisa sangat efisien dalam mengelola sosial media terlebih lagi Twitter. Pengguna TweetDeck saat itu dapat men-tweet, me-retweet, mengirim pesan atau DM, mem-follow, dan memblokir orang dengan sangat mudah. Dengan teknologi yang futuristik dan canggih inilah mengapa TweetDeck ketika itu sangat meledak.
Kembalinya TweetDeck, Apakah Kejayaannya Akan Kembali?
makeusof
Mungkin suatu hal yang menarik apabila melihat TweetDeck kembali. Entah apapun rencana yang Twitter buat untuk TweetDeck, setidaknya harus ada perubahan besar dan penting untuk mengembalikan kejayaan TweetDeck seperti sedia kala.
Oke itu tadi berita seputar sosial media Twitter, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya. Jika kamu ada saran tentang aplikasi dan game yang ingin dibahas, kamu bisa berkomentar pada kolom dibawah ya, terima kasih!.