Poling Terbaru Menyatakan Bahwa 24% Persen Orang Percaya 5G Merupakan Teori Konspirasi

Sebuah kabar mengejutkan datang dari dunia internet, dimana ada sebuah jajak pendapat menyatakan bahwa sekitar 24 persen orang percaya bahwa teknologi 5G merupakan teori konspirasi. Entah mengapa orang masih saja percaya dengan berbagai macam teori konspirasi padahal mereka belum menemukan bukti kuat untuk membuktikan teori mereka.

Baca Juga:

Jika kamu menjelajahi dunia internet sekarang ini, jelas kamu akan mudah menemukan artikel yang memuat berbagai teori konspirasi. Mulai dari musisi yang telah meninggal ternyata masih hidup, berita palsu tentang pendaratan manusia di bulan, hingga teori bumi datar. Parahnya, mereka hanya meyakini hal tersebut dan tidak ada bukti kuat untuk mendukung teori mereka.

Terbaru ini para penggiat teori konspirasi mengatakan bahwa teknologi 5G merupakan sebuah teknologi yang mengandung konsporasi, dan lucunya sekitar 24 persen orang percaya akan hal tersebut!.

Menanyakan Teori Konspirasi Teknologi 5G Kepada Orang-Orang

Pada bulan Maret 2021, InMyArea mengadakan sebuah survei yang melihat teknologi 5G merupakan teori konspirasi dan berapa orang banyak orang yang mempercayai hal tersebut.

Hasil survei tersebut menemukan bahwa sekitar 24 persen responden percaya bahwa teknologi 5G merupakan teori konspirasi. Mengingat hanya 66 persen dari mereka yang ditanya telah mendengar teori konspirasi terkait 5G, angka 24 persen itu merupakan angka yang tinggi. Seperti yang di duga sebelumnya, sumber nomor satu untuk konspirasi tersebut ada di internet.

50 persen teori bahwa 5G menyebabkan kanker adalaah teori yang paling banyak didengar oleh responden. Namun, hanya sekitar 10 persen yang percaya pada teori tersebut, jelas informasi ini cukup melegakan. Tetapi ada sebuah teori tidak umum yang masih didengar oleh 15 persen responden, dan semua 15 persen itu mempercayai teori tersebut.

Dari jajak pendapat tersebut bisa dibilang mereka lebih mempercayai teori yang tidak umum dibandingkan dengan teori yang umum. Cukup menggelikkan memang, tetapi memang seperti itu faktanya. Yang jelas, jajak pendapat ini masih bisa dipedebatkan karena InMyArea merupakan sebuah situs comparison dan bukannya badan penelitian. InMyArea juga menyatakan bahwa penelitian yang dilakukannya terhadap 1.000 orang dan semuanya sudah mengenal teknologi 5G.

Terlepas dari masalah kecil dalam penelitian ini, hasilnya merupakan fakta yang beredar di lapangan, dan tentu saja ini sedikit mengkhatirkan. Banyak pakar sains membuktikan bahwa tidak ada teori konspirasi pada teknologi 5G yang benar, tetapi malah ada beberapa orang yang masih percaya akan hal tersebut.

Apakah 24 Persen Orang Benar-Benar Percaya Konspirasi 5G?

Teori konspirasi telah menjadi sebuah tren besar dalam media online dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan diluncurkannya konektivitas mobile yang semakin update dan canggih di tiap tahunnya.

Seperti yang ditunjukkan dalam penelitian ini, teori konspirasi ini sangat umum karena mudahnya masyarakat atau pengguna internet khususnya menyebarkan informasi tersebut. Para pengguna internet tersebut tidak memfilter atau mungkin membuktikan terlebih dahulu malah menyebarkannya secara mouth-to-mouth ke teman maupun keluarga mereka. Hal ini yang menyebabkan teori konspirasi makin meluas. Tidak menutup kemungkinan bahwa 24% ini akan meningkat seiring dengan waktu dan tentunya ini cukup memilukan.

Jangan Percaya 100% Dengan Apa yang Kamu Baca Secara Online

Tentu sebagai pengguna internet, sebuah kebijaksaan merupakan hal yang sangat penting. Tidak semua konten online harus kamu percayai mentah-mentah apalagi jika teori tersebut tidak dapat dibuktikan keasliannya. Jika ada informasi yang menyesatkan seperti itu, kita harus pastikan kebenarannya dari sumber yang terpercaya terlebih dahulu.

Oke itu tadi berita seputar teknologi 5G, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya. Jika kamu ada saran tentang aplikasi dan game yang ingin dibahas, kamu bisa berkomentar pada kolom dibawah ya, terima kasih!.

Sumber

David James

Hobi nge game di pusat kebugaran, orang santuy yang terjebak di negara barbar

Post navigation