Sepertinya desakan untuk merubah AI terkait pemangkasan atau crop otomatis pada gambar di Twitter telah sampai di telinga Twitter. Cukup banyak warga Twitter menduga bahwa terdapat sebuah bias terkait pemotongan gambar preview ketika memasang foto orang berkulit putih dan orang berkulit berwarna.
Baca Juga:
- Layanan Twitter Premium Akan Dinamakan Twitter Blue
- Akhirnya Setelah Sekian Lama, Search Bar DM Kini Hadir di Twitter Versi Android
Temuan paling terkenal adalah temuan dari Insinyur Kriptografi Tony Arcieri yang menggunggah dua gambar yang menampilkan Senat Amerika Mitch McConnell dan mantan Presiden Amerika Barack Obama. Ditemukan sebuah hasil yang mencengangkan dimana wajah McConnell dicrop 2 kali dibandingkan Obama, hal ini menjadikan wajah McConnell lebih enak di preview dibandingkan wajah Obama.
Twitter Membagikan Hasil Analisis Algoritma-nya
Tentu hal ini sangatlah sensitif bagi sejumlah besar warga Amerika khususnya. Twitter sendiri melakukan sebuah update penting untuk menangani hal ini, dimana mereka memberikan update preview gambar yang bisa diakses secara penuh (untuk versi mobile). Sayangnya hal ini masih belum menjawab rasa penasaran publik tentang apa yang ada di dalam algoritma AI tersebut.
Dalam sebuah postingan di blog, Twitter mengungkapkan bahwa aplikasi Twitter mobile telah memangkas algoritma gambarnya setelah analisis menunjukan bahwa aplikasi tersebut memiliki bias berdasarkan ras dan gender.
Twitter mulai menggunakan algoritma saliency pada tahun 2018 yang berfungsi memotong gambar agar mudah di-preview. Twitter juga mengatakan bahwa model saliency tersebut telah dilatih pada data pelacakan berdasarkan mata manusia, yang kemudian digunakan oleh algoritma untuk memperkirakan sebuah subjek atau elemen apa dalam gambar tersebut yang paling penting bagi kebanyakan orang.
Algoritma kemudian akan menghasilkan skor saliency untuk semua bagian gambar sebelum memilih titik dengan skor tertinggi untuk menjadi pusat pemotongan. Setela menjalankan tes kuantitatif untuk memeriksa potensi bias tersebut, tim menemukan bahwa algoritma saliency tampaknya lebih menyukai wanita daripada pria, dan individu kulit putih daripada individu kulit hitam.
Twitter Menghapus Fitur Cropping Gambar secara Otomatis
Twitter sekarang tidak lagi menggunakan algoritma saliency, dan mereka sekarang menampilkan foto rasio aspek standar secara penuh baik di iOS maupun Android. Saat membuat sebuah tweet, kamu akan menemukan bahwa pembaruan tersebut juga masih menyertakan preview, dan hasil preview tersebut akan sama seperti apa yang kamu unggah dan tidak akan dipotong.
Mungkin ini adalah penemuan yang sangat unik, terlepas dari apapun kontroversi yang menyelimuti algoritma saliency tersebut, fakta bahwa algoritma lebih menyukai wanita dan kulit putih memang sangat mencuri perhatian. Untungnya Twitter telah menanggalakan algoritma tersebut dan terhindar dari permasalahan yang lebih besar.
Oke itu tadi berita seputar sosial media Twitter, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya. Jika kamu ada saran tentang aplikasi dan game yang ingin dibahas, kamu bisa berkomentar pada kolom dibawah ya, terima kasih!.