Kita flashback sedikit ke tahun 2013-14, dimana kala itu perangkat mobile dipenuhi dengan berbagai platform ada yang menggunakan Android, iOS, Windows Phone, BB OS dan yang paling terbaru tentu saja Tizen OS buatan Samsung.
Kala itu, Samsung sudah menggunakan Android sebagai OS utama. Namun, karena ingin membuat ekosistem sendiri seperti Apple, maka mereka gencar sekali mempromosikan Tizen sebagai sistem operasi untuk masa depan. Karena hal tersebut, terlahirlah Galaxy Z yang merupakan ponsel pertama dengan sistem operasi Tizen dan langkah Samsung kala itu cukup meyakinkan karena beberapa bulan sebelumnya, wearable milik Samsung Galaxy Gear sudah terlebih dahulu mengadopsi sistem operasi tersebut.
Perlahan tapi pasti, ponsel Tizen mulai populer khusunya dikalangan pengguna ponsel budget. Namun, itu semua tak bertahan lama akibat dari makin populernya Android dan iOS. Bahkan, BB OS dan Windows Phone saja mengalami nasib yang nahas dan harus meninggalkan ranah smartphone.
Di tahun 2018, Tizen OS mengalami nasib serupa seperti BB OS dan Windows Phone, dimana saat itu Samsung tak akan lagi menggunakan OS tersebut dan menjadikan Galaxy Z4 sebagai ponsel terakhir yang menggunakan sitem operasi tersebut. Samsung tampaknya lebih memilih fokus pada ekosistem Android dan untuk Tizen sendiri masih digunakan di perangkat wearable mereka.
Nah, hari ini DroidPoin mendapatkan kabar baru mengenai Tizen OS. Kabarnya, mulai awal tahun 2022 Tizen App Store sudah tak dapat diakses, baik itu oleh pengguna baru maupun pengguna lama. Jadi jika kamu masih menggunakan smartphone Samsung Galaxy Z, mungkin sudah saatnya bagi kamu untuk beralih ke Android atau iOS.
So, ucapkan selamat tinggal ke Tizen OS, pasalnya Samsung diprediksi bakal segera menghentikan proyek ini tak lama lagi dan sebagai tambahan informasi untukmu, wearable buatan Samsung sendiri saat ini sudah beralih sepenuhnya dari Tizen OS, dimana perangkat tersebut menjalankan Wear OS by Google mulai tahun lalu.