Makin Sengit! Vivo Kalahkan Samsung di Pasar Smartphone India

Persaingan antar brand smartphone di India semakin sengit. Pengapalan smartphone dari pabrikan asal Korea Selatan, Samsung, melorot di kuartal pertama 2020, hingga akhirnya dibalap merek lain.

Data yang dilasir Canalys menyebut pengapalan smartphone Vivo kini berhasil mengalahkan Samsung di India. Pengapalan smartphone Vivo selama kuartal pertama 2020 mencapai 6.7 juta unit, naik hampir 50% dibading periode yang sama di tahun 2019 lalu.

Baca juga:

via Canalys

Sedangkan pengapalan smartphone Samsung hanya 6.3 juta unit. Pengapalan ini berbanding berbalik dengan Vivo, atau turun 13.7% dibandingkan di kuartal pertama 2019.

Vivo memperoleh pangsa pasar atau market share sebesar 19.9%, sedangkan Samsung setingkat di bawahnya yakni 18.9%. Namun Vivo bukanlah merek smartphone nomor satu di India.

Canalys

Xiaomi masih memimpin pasar smartphone di India, Xiaomi meraih pertumbuhan penjualan sebanyak 8.4% dibanding kuartal pertama 2020, menjadi 10.4 juta unit yang berhasil dikapalkan. Menurut Canalys, Xiaomi unggul karena penjualan secara online dan offline, serta rantai pasokan secara lokal.

“Penjualan yang tinggi pada kuartal ini terutama disebabkan oleh stok yang direncanakan menjelang event high-profile Liga Primer India,” kata Analis Canalys, Madhumita Chaudhary.

Di tempat keempat diduduki oleh Realme yang sukses melipat gandakan penjualan smartphone mereka di kuartal kedua ini, yang berhasil menjual 3.9 juta unit smartphone. Lalu di posisi ke lima ada Oppo yang berhasil menjual 3.5 juta unit smartphone.

Meskipun melakukan lockdown pada akhir Maret lalu, penjualan smartphone di India pada kuartal pertama 2020 tumbuh 12% yakni sebanyak 33.5 juta unit smartphone.

Namun Canalys memprediksi penjualan smartphone di India akan turun di kuartal kedua 2020. Hal ini disebabkan imbas pandemi virus COVID-19 yang membuat India menerapkan lockdown hingga 3 Mei mendatang.

Canalys mengatakan produksi smartphone di India akan mengalami kesulitan karena penerapan lockdown, hingga peraturan tenaga kerja baru, sehingga membuat aktivitas operasional pabrik terganggu yang berimbas pada kapasitas produksi.

Canalys juga memprediksi saluran penjualan secara online lebih dipilih, karena kekhawatiran masyarakat terhadap virus corona untuk harus membeli smartphone secara offline.

via Canalys, The Verge

Indra Krisnadi

Televisi dan Gadget. Mau tanya-tanya atau ngobrol? Cukup follow Twitter atau LINE @indrakrisnadi.

Post navigation