Kabar terbaru datang dari Facebook yang dituduh melebihkan jangkauan iklannya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Bahkan buruknya, para eksekutif senior dari Facebook dilaporkan sudah mengetahui hal ini telah terjadi, dan mereka tidak melakukan tindakan apapun untuk merubah hal tersebut.
Baca Juga:
- AI Pendeteksi Ujaran Kebencian Facebook Mengalami Keberhasilan Besar
- Facebook Sedang Menggarap Aplikasi yang Mirip Dengan Clubhouse
Benarkah Facebook Membuat Akun Duplikat dan Palsu Dalam Mengestimasi Iklan?
Seperti yang terdapat dalam laporan dari Financial Times, ada sebuah bocoran dokumen yang tak tersegel seoutar gugatan class action di tahun 2018, yang isinya adalah sebuah klaim bahwa Facebook telah menyediakan sebuah informasi kepada pengiklan mengenai peningkatan angka tentang berapa banyak pengguna yang dapat dijangkau dari iklan mereka.
Ketika pihak marketer membeli sebuah iklan di Facebook, platform menunjukkan kepada mereka sebuah jangkauan potensial atau yang lebih dikenal perkiraan berapa banyak pengguna yang mungkin akan melihat iklan mereka. Nah, gugatan tersebut mengklaim Facebook dengan sengaja meningkatkan potensi jangkauan iklan mereka, hal ini dibuktikan dengan adanya seorang manajer produk yang mengatakan pada eksekutif senior di Facebook bahwa perkiraan ini sangat tidak benar.
Masih dalam gugatan tersebut, seorang karyawan diduga telah menyarankan agar Facebook memperbaiki angka estimasi tersebut, akan tetapi para petinggi Facebook menolak perubahan yang ada di dalamnya dengan alasan dampak pendapatan akan menjadi sangat signifikan.
Gugatan tersebut menuduh Facebook memasukkan banyak akun palsu dan duplikat di dalam perkiraan jangkauan potensial tersebut, dan sepertinya Facebook membuat sebuah keputusan yang disengaja untuk melakukan hal tersebut. Hal ini juga dibuktikan dari hasil analisis di tahun 2018 yang menunjukkan Facebook telah menghapus akun duplikat dari hasil perkiraan tersebut, dan menunjukkan adanya penurunan 10% dalam jumlah jangkauan potensial.
Reaksi Facebook
Tentu saja Facebook tidak tinggal diam dengan tuduhan ini. Facebook mengatakan bahwa peningkatan estimasi ini tidak ada hubungannya dengan kinerja iklan sebenarnya. Platform juga menjelaskan lebih jauh dengan menyiratkan bahwa para pengiklan tidak boleh bergantung pada keakuratan metrik ini.
Akan tetapi ada sebuah pertentangan dengan pernyataan yang ditampilkan Facebook pada dokumen internal yang bocor tersebut. Di dalam dokumen tersebut, jangkauan potensial adalah satu-satunya angkat terpenting yang harus dipertimbangkan oleh para pengiklan.
Juru bicara Facebook mengatakan kepada Financial Times bahwa tuduhan ini tidak berdasar dan mereka akan membela diri dengan keras atas tuduhan tersebut. Facebook sendiri sudah menghadapi banyak permasalahan besar di awal tahun ini, termasuk dengan larangan berita Facebook di Australia, ditambah dengan skandal ini akan membuat Facebook semakin bergejolak.
Bagaimana Reaksi dari Para Pengiklan?
Tidak jarang kita memang melihat Facebook menjadi sebuah pusat kontroversi. Dengan adanya laporan ini sangat mungkin akan menumbuhkan ketidakpercayaan antara pengiklan dan Facebook, bukan tidak mungkin juga membuat para pengiklan tersebut menjauh sama sekali dari Facebook.
Facebook juga telah merevisi cara menghitung potensi jangkauannya pada tahun 2019 kemarin hingga sekarang revisi tersebut masih diterapkan. Tetapi masih belum jelas apakah ini akan menyelesaikan permasalahan yang dituduhkan dalam gugatan ini.
Oke itu tadi berita seputar Facebook, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya. Jika kamu ada saran tentang aplikasi dan game yang ingin dibahas, kamu bisa berkomentar pada kolom dibawah ini ya, terima kasih!.