AI Baru dari Facebook Bisa Menyalin Teks dari Sebuah Gambar

Kabar terbaru datang dari Facebook yang membuat sebuah inovasi AI terbaru. Dengan AI terbaru yang dikembangkan oleh Facebook ini, kamu bisa mengambil sebuah teks dari sebuah gambar tentu ini adalah salah satu fitur yang sangat inovatif meskipun metode deepfakes yang mereka gunakan masih menjadi kontroversi bagi banyak orang.

Baca Juga:

Apa itu TextStyleBrush?

Para peneliti di Facebook telah mengenalkan sebuah model AI yang dinamakan TextStyleBrush pada situs Newsroom milik Facebook. Hanya dengan menggunakan satu gambar dari satu kata, AI tersebut dapa mengedit dan mengganti teks sambil menyalin font atau visual style yang digunakan untuk menulis.

Alat ini nantinya akan bekerja pada teks tulisan tangan dan teks dalam tulisan kata secara real. Bisa dibilang, ini adalah sebuah prestasi yang mengesankan, karena AI harus memahami teks style secara tak terbatas.

Tidak hanya berbagai jenis tipografi dan kaligrafi saja diluar sana, tetapi ada begitu banyak detail gaya yang memang harus dipertimbangkan. Ada banyak ciri khas penulisan yang berbeda diluar sana, mulai dari miringnya atau lengkungan tulisan, atau permukaan tempat teks yang mungkin membuatnya sulit dibaca, atau bahkan gambar tersebut mengandung nois yang sangat mengganggu. Ini adalah bagian-bagian negatif yang harus AI tersebut pecahkan.

Sebuah contoh sederhana mungkin bisa menjelaskan hal ini secara singkat. Aplikasi Google Translate versi mobile mempunyai cara kerja yang mirip dengan AI baru dari Facebook ini, selain merubah sebuah text, Google Translate juga mampu menyelesaikan problem-problem yang lainnya, dimana aplikasi ini mampu menerjemakan sebuah teks ke dalam bahasa yang kamu pilih.

Kontroversi dari Metode Deepfake

Dengan menggunakan metode teks deepfake, harusnya para peneliti dari Facebook bisa melakukan penelitian lebih dalam jika harus menggunakan metode tersebut. Bisa jadi ada dengan metode tersebut, orang-orang bisa menggunakan teknologi AI tersebut untuk membuat sebuah tulisan tangan palsu dengan lebih meyakinkan misalnya memalsukan tanda tangan contoh sederhananya.

Para peneliti tersebut harus bisa memperkirakan atau mungkin bisa menciptakan alat pendeteksi ketika deepfake ini digunakan sebagai alat kejahatan. Jika hal tersebut bisa ditanggulangi, tentu rasa aman ketika menggunakan AI ini akan sangat terjamin, dan tentunya ini sebuah inovasi yang bagus dan cukup visioner.

Oke itu tadi berita seputar sosial media Facebook, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya. Jika kamu ada saran tentang aplikasi dan game yang ingin dibahas, kamu bisa berkomentar pada kolom dibawah ya, terima kasih!.

Sumber

David James

Hobi nge game di pusat kebugaran, orang santuy yang terjebak di negara barbar

Post navigation