Perkembangan dunia smartphone makin lama makin canggih, pastinya ada beberapa ketidaksempurnaan dari semua teknologi yang ada di smartphone dewasa ini. Selalu ada beberapa elemen yang layak untuk ditingkatkan ditiap komponen dalam smartphone, mulai dari kamera, chipset, layar, dan masih banyak lagi. Pastinya ada juga beberapa kekurangan hardware yang dapat merusak perangkat smartphone, kali ini aku akan mencoba sedikit bertanya kepada kamu, pilihan mana yang kamu ambil terkait dengan isu ini.
Baca Juga:
- (Opini) Jumlah Pengguna Smartphone di Dunia ini Mencapai 4 Miliar!
- (Opini) Mengapa Desain dan Komposisi Bahan Android Tidak Semewah iPhone?
Pilih Smartphone Awet atau Memaksimalkan Kinerja Tetapi Umur Smartphone Pendek?
via Android Authority
Sebenarnya isu ini merebak keluar setelah OnePlus membuat sebuah kebijakan cukup kontroversial dimana hanya sekitar 300 aplikasi populer di Play Store yang bisa masuk dalam flagship terbarunya. OnePlus mengklaim itu adalah upaya untuk meningkatkan masa pakai baterai dan manajemen panas, dua elemen tersebut sangat penting untuk pengalaman smartphone.
Namun, dengan mencoba meningkatkan dua faktor tersebut, OnePlus malah memperlambat segala kinerja aplikasi mulai dari aplikasi sosial media, Chrome, hingga game-gamenya. Jelas ini akan membuat para pengguna OnePlus sedikit berang, bayangkan saja kamu membeli smartphone flagship yang harganya tidaklah murah tetapi pemakaian software malah direduksi dengan signifikan.
Ini juga sedikit mengingatkan pada sejumlah kontroversi pelambatan Apple beberapa tahun yang lalu, dimana mereka mengungkapkan telah memperlambat perangkat yang lebih tua melalui pembaruan software untuk meningkatkan masa pakai baterai yang telah terdegradasi.
Sedikit berbeda dengan OnePlus yang mana mereka memperkenalkan varian flagship baru, dan ada harapan tertentu dengan perangkat keras baru bisa membuat pengguna mendapatkan semua kelebihan dan fungsionalitasnya.
Selain itu, Apple akhirnya menambahkan opsi “sakelar” untuk mematikan fitur pelambatan tersebut dan memberi nama “peak performance capability”. Ada kemungkinan bahwa OnePlus bisa menyertakan “sakelar” yang serupa, atau mungkin juga semua perangkat OnePlus akan mendapatkan tweaking pada softwarenya.
via WoqarKhanHD
Nah inilah yang menjadi titik permasalahan, terkadang kita membeli sebuah smartphone terlebih lagi flagship, pastinya kita ingin tahu seberapa powerfulnya smartphone tersebut. Pastinya, kita akan menset smartphone tersebut di titik paling maksimal, akan tetapi resikonya menjadi besar karena daya tahan smartphone menjadi tergerus.
Sebaliknya, kita juga ingin terus melihat smartphone kita menjadi awet dalam pemakaian, bahkan ada beberapa pengguna yang menggunakan smartphone hingga berumur 7-8 tahun dengan keadaan yang masih baik pula. Tentu saja ini ditunjang karena pemakaian mereka biasa saja, dan mereka pun memakai smartphone dalam bentuk kasual saja hanya untuk sekedar berkomunikasi ataupun berinternet.
Setelah pembahasan tersebut, kamu memilih yang mana?, apakah kamu memilih performa smartphone yang “garang” tetapi menggerus beresiko menggerus smartphone?, atau mungkin kamu setuju dengan pembatasan performa software agar umur smartphone awet?. Tulis pendapat kamu pada kolom dibawah ini ya, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya, terima kasih!.