Mungkin saat ini Google sedang pusing setelah Korea Selatan mengeluarkan denda antimonopoli yang disahkan baru-baru ini. Hanya dalam beberapa minggu setelah otoritas Korea Selatan mensahkan undang-undang yang akan memaksa Google dan Apple untuk mengizinkan pengembang aplikasi menerima pembayaran melalui sistem pihak ketiga. Bisa dibayangkan bagaimana telaknya serangan yang dihadapi oleh perusahaan yang bermarkas di Mountain View tersebut.
Baca Juga:
- Bersiaplah, Pengujian Alpha Tahap Kedua PUBG: New State Dimulai Akhir Bulan ini
- Update PUBG Mobile x Tesla Telah Hadir di Android
Denda Sekitar $177 Juta USD Untuk Google
Seperti yang dilansir dari Reuters, Korea Fair Trade Commission (KFTC) selaku regulator bisnis dan keuangan di Korea Selatan telah mengumumkan bahwa mereka mendenda perusahaan induk Google yaitu Alphabet sejumlah $177 juta USD karena menyalahgunakan dominasinya di pasar OS smartphone.
Di dalam laporan tersebut juga, jumlah denda yang dikenakan terhadap Alphabet merupakan denda terbesar kesembilan yang telah diberikan oleh regulator Korea Selatan. Ini dikarenakan di dalam kontrak Google yang memiliki tanda OEM, melarang mereka meluncurkan smartphone versi Android yang forked.
Regulator Korea tersebut juga menambahkan bahwa perjanjian anti-fragemtasi (AFA) memberikan Google keunggulan anti-persaingan dan memastikan dominasinya yang berkelanjutan di pasar Operating System smartphone. Kembali ke tahun 2013, Samsung tampakanya terpaksa menunda rencananya untuk meluncuurkan smartwatches versi android karena harus disesuaikan dengan AFA Google.
KFTC juga melarang perjanjian serupa ditandatangani pada masa mendatang hal ini akan memungkinkan pembuat perangkat untuk merilis smartphone dan tablet dengan versi Android yang tidak terkait dengan layanan Google. Tentu saja Google tidak akan tinggal diam, dan mereka mengajukan banding terkait aturan yang telah dibuat oleh KFTC.
Bahkan bagi Google aturan ini juga makin buruk efeknya, dimana pengembang aplikasi tidak harus bergantung pada Play Store untuk metode pembarannya dan oleh karena itu mereka tidak akan merasakan potongan 30% persen seperti yang dirasakan mereka pada saat ini.
Tentu saja Google harus menyiapkan diri dan akan lebih sibuk akan gugatan, setelah beberapa negara melakukan penyelidikan antimonopoli dan denda di berbagai negara dan wilayah. Selain itu, Google juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi banyak peraturan dalam beberapa bulan ke depan, tentu saja dalam beberapa waktu ke depan akan menjadi sibuk bagi Google
Oke, itu tadi berita seputar Google, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya. Jika kamu ada saran tentang aplikasi dan game yang ingin dibahas, kamu bisa berkomentar pada kolom dibawah ya, terima kasih!.