Tahun lalu, Samsung selalu mencapai rekor profit pada per kuartalnya. Namun rekor profit ini harus gagal tercapai pada tahun ini. Apa penyebabnya?
Dalam laporan panduan pendapatan yang dipublikasikan Samsung, Samsung mendapatkan 14.8 Triliun Won (sekitar Rp 187,8 Triliun) pada keuntungan operasional, dan berhasil memperoleh pendapatan sebeaar 58 Triliun Won (sekitar Rp 736 Triliun) pada kuartal kedua 2018.
Baca Juga:
- Inilah Bocoran Harga Samsung Galaxy Note 9
- Samsung Galaxy S10+ Punya 5 Kamera?
- Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy On6
Hal ini mengartikan terjadinya penurunan penjualan produk Samsung sebesar 0.7 persen. Disamping itu, terjadi pula kenaikan pendapatan sebesar 11 persen Year on year.
Jika dibandingkan dengan kuartal lalu, Samsung masih mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan kuartal ke-2 2018. Pada kuartal 1, Samsung mendapatkan keuntungan operasional sebesar 15.64 Triliun Won, dengan pendapatan 60.56 Triliun Won.
Para analis mengatakan, turunnya pendapatan ini dikarenakan karena lemahnya penjualan Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus yang mulai dijual Maret lalu. Bahkan penjualan Galaxy S9 merupakan yang terburuk sejak dirilisnya Galaxy S III pada 2012 dimana diprediksi hanya mampu terjual sebanyak 31 juta unit saja tahun ini.
Angka tersebut jauh jika dibandingkan smartphone yang dirilis tahun 2016, Galaxy S7 yang mampu terjual sebanyak 50 juta unit.
Ada kemungkinan belum banyaknya perubahan maupun peningkatan yang signifikan di Galaxy S9 dibandingkan Galaxy S8 membuat orang memutuskan menunda membeli.
Meski digosipkan kurang laris, namun smartphone dengan penjualan tertinggi di dunia saat ini sendiri dipegang oleh Galaxy S9. Riset dari Counterpoint mencatat, Galaxy S9 dan Galaxy S9 Plus punya perolehan market share sebesar 2.6%. (Baca: Bukan iPhone X, Galaxy S9 Jadi Smartphone Paling Laris Di Dunia)
Samsung tentunya harus bekerja lebih keras untuk membalikan keadaan dengan adanya Galaxy Note 9 yang dirilis Agustus mendatang, hingga Galaxy S10 pada 2019 mendatang.
Apa komentar kamu?
