IDC Indonesia: Market Share Samsung dan Oppo Turun, Xiaomi ‘Meledak’

via Xiaomi

Persaingan di pasar smartphone di Indonesia kian panas. Riset menunjukan, Oppo sudah tidak lagi menduduki posisi kedua sebagai pabrikan smarphone terbesar dalam segi market share. Siapakah yang sekarang ada di posisi kedua?

Hasil riset yang baru ini dirilis International Data Corporation atau IDC menunjukan, jumlah pengapalan smartphone di Indonesia mencapai angka 9.4 juta unit pada kuartal 2018. Artinya, ada peningkatan 22 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan naik 18 persen dibanding kuartal yang sama tahun lalu.

Baca Juga:

Dalam data riset ini, IDC mencatat Samsung masih menjadi brand smartphone dengan pangsa pasar terbesar di kuartal kedua 2018 ini sebesar 27 persen. Sayangnya Samsung turun dari kuartal 2 tahun lalu, dimana Samsung bisa mendapatkan 32 persen.

Gak cuma Samsung yang turun. Brand asal Tiongkok, Oppo juga mengalami hal yang sama. Di kuartal kedua 2018 ini, Oppo mendapatkan market share 18 persen. Turun dari 24 persen pada kuartal kedua 2017.

Begitupula dengan brand lokal Advan. Pangsa pasar Advan turun 3 persen dari kuartal kedua 2017, dan menjadi 6 persen saja.

Ada yang turun, ada juga yang naik.

via IDC

Seperti pangsa pasar dari pabrikan asal Tiongkok, Vivo naik menjadi 9 persen dari mulanya yang hanya 6 persen saja pada kuartal kedua 2017 lalu.

Tapi yang paling fantastis adalah Xiaomi. Penjualan Xiaomi ‘meledak’ pada kuartal kedua 2018 ini dibanding periode yang sama tahun lalu. Jika di 2017 Xiaomi hanya mengantongi pangsa pasar 3 persen saja, maka di 2018 ini sudah mencapai 25 persen dan berhasil menjungkalkan Oppo dari posisi kedua.

Risky Febrian, analis IDC Indonesia mengatakan, lonjakan pejualan Xiaomi karena membuat produk dengan harga yang murah namun spesifikasi yang tinggi (price-to-spec) di kelasnya.

“IDC menduga Xiaomi akan terus di jalan yang sama untuk memenangkan posisi teratas di Indonesia,” ungkap Risky dalam keterangan tertulis.

IDC mengatakan, dalam beberapa kuartal kedepan, para pabrikan dengan dipaksa mengubah strategi harga mereka untuk berkompetisi dengan efektif.

Gimana komentar kamu?

Indra Krisnadi

Televisi dan Gadget. Mau tanya-tanya atau ngobrol? Cukup follow Twitter atau LINE @indrakrisnadi.

Post navigation