Gugatan Epic Games terhadap Google dan Apple tidak hanya mengungkap perilaku anti persaingan yang ada di kedua toko aplikasi tersebut, tetapi juga mempublikasikan upaya untuk memblokir metode penagihan pihak ketiga pada platform tersebut. Tetapi sekarang kita melihat Google mematuhi aturan pemerintah, dan mereka sepertinya akan mendukung metode penagihan pihak ketiga pada aplikasi yang diunduh dari Google Play.
Baca Juga:
- Baru Rilis, Meta Tancap Gas Dengan Membuat Smartwatch!
- Sayonara!, Project Cars Go Menghilang Dari Android
Google Mulai Melunak Dengan Aturan Pemerintah di Korea Selatan
Korea Selatan menjadi negara pertama yang memberlakukan beberapa peraturan perundang-undangan tentang anti-trust, dan undang-undang tersebut telah disahkan oleh Majelis Nasional negara itu. Peraturan tersebut secara luas dijuluki “hukum Anti-Google,” dimana ini untuk mencegah Google memaksa penagihan Play Store ke pengembang yang menerbitkan aplikasi di Google Play.
Segala macam in-app purchases sekarang dapat ditangani melalui sistem penagihan alternatif, daripada menggunakan sistem Google sendiri. Jika, misalnya, suatu layanan ingin menawarkan cara kepada pengguna untuk mendaftar langganan bulanan melalui aplikasi Android-nya, maka sekarang layanan tersebut dapat melakukannya menggunakan metode penagihannya sendiri.
Sementara para developer sekarang dapat menggunakan penagihan mereka sendiri, mereka masih perlu mendukung Google bersama milik mereka, dan tentunya mereka tidak dapat mengabaikan sistem penagihan Google Play sepenuhnya, para pengembang tersebut hanya dapat menambahkan metode alternatif seperti contoh diatas.
Faktanya, cara Google meluncurkan ini, pengguna akan diberikan pilihan antara penagihan Google Play dan penagihan pihak ketiga. Lalu ada juga fakta bahwa menggunakan metode penagihan pihak ketiga juga tidak memungkinkan pengembang untuk mencegah Google melakukan pemotongan.
Pemotongan yang dilakukan perusahaan akan lebih rendah atau turun menjadi 11% dari 15% yang biasa diambil Google dari sebagian besar pengembang aplikasinya. Meskipun angkanya berkurang, tapi tetap masih ada potongan dari Google pada akhirnya, dan mungkin saja ini bukanlah solusi yang ingin dilihat semua orang.
Selain itu, jika kamu mengharapkan perubahan ini dilakukan di luar negara Korea Selatan kemungkinan hal itu sangatlah kecil. Perubahan ini dilakukan hanya untuk mematuhi hukum Korea Selatan, bukan karena niat baik Google, yang berarti bahwa orang AS mungkin masih akan membayar barang melalui Google Play di masa mendatang. Jadi sangat kecil kemungkinannya kebijakan ini diberlakukan di negara lain, terlebih lagi di negara region Asia Tenggara.
Oke itu tadi berita teknologi seputar layanan dari Google Play, semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu semuanya ya. Jika kamu ada saran tentang aplikasi dan game yang ingin dibahas, kamu bisa berkomentar pada kolom dibawah ya, terima kasih!.