Twitter Semakin Ganas Menindak Informasi yang Menyesatkan

Twitter benar-benar mewujudkan komitmennya untuk melawan setiap informasi menyesatkan di platformnya. Kali ini, mereka mereka memperbarui kebijakan mereka dan akan memberikan sebuah label peringatan ketika kamu mencoba menyukai sebuah tweet yang masih diragukan kebenarannya.

Baca Juga:

Untuk menghentikan sebuah kesalahan informasi, memang cara yang tepat adalah memotong mata rantai dari informasi tersebut. Nah, cara kerja dari Twitter ini, jika misalnya ada sebuah tweet yang menyesatkan, akan ada sebuah peringatan bahwa tweet ini diragukan kebenarannya.

Jelas, sebuah informasi bisa manipulasi oleh beberapa pihak yang berkepentingan, dan keabsahan dari informasi itu harus benar-benar digali. Permasalahannya adalah, banyak orang yang tidak membaca terlebih dahulu isi informasi tersebut, dan hanya melihat judul mereka langsung me-retweet tweet tersebut dan hasilnya pun informasi menyesatkan tersebut menjadi sebuah kebenaran.

Jika misalnya kamu ingin mencoba me-like tweet tersebut, maka ada prompt yang muncul bahwa tweet tersebut masih diragukan kebenarannya. Pihak Twitter ini pun nantinya akan mengarahkan kamu ke informasi-informasi yang lebih terpercaya dan kredibel bukannya malah mengutip tweet yang diragukan tersebut.

Baca Dahulu Retweet Kemudian Ternyata Berhasil

Pada kebijakan Twitter sebelumnya, dimana mereka memperbaiki kinerja dari retweet dan mereka berhasil menekan angka sebesar 29 persen dari kutipan tweet yang menyesatkan. Ini menjadi bukti nyata bahwa fitur kebijakan baru ini bisa menekan berbagai informasi yang menyesatkan tersebut. Dan Twitter juga memutuskan untuk menerapkan hal serupa pada fitur like atau suka.

Dengan adanya kebijakan baru ini, diharapkan para user Twitter lebih bijak atau lebih bisa mengevaluasi apakah informasi tersebut benar atau tidak sebelum menyukai hal tersebut. Pada gilirannya, hal ini dapat mengurangi jumlah suka secara keseluruhan pada Tweet yang menyesatkan.

Jika misalnya nantinya kamu bersikeras menyukai tweet tersebut, maka peringatan tweet tersebut akan terus tersedia dan tidak akan hilang. Jadi langkah inilah yang menjadi solusi bagi Twitter agar penyebaran informasi tersebut tidak menyebar.

Apakah ini Adalah Langkah yang Bijak?

Jika kebijakan ini untuk retweet, jelas dapat dimengerti karena re-tweet memang dirasa perlu untuk memperlambat retweet yang pergerakannya cenderung gila-gilaan. Tetapi untuk sebuah like, sepertinya ini adalah langkah terburu-buru yang diambil oleh Twitter.

Lagipula jika kita me-like sebuah post, tidak berarti post tersebut akan tersebar ke jutaan pengguna Twitter. Sedangkan Retweet mempunyai aksi yang lebih kuat karena menyampaikan sebuah konten ke lebih banyak pengguna di Twitter. Memang sebuah post dengan ribuan like akan mempunyai banyak atensi, tetapi jika dibandingkan dengan ribuan re-tweet jelas akan lebih berpengaruh.

Jadi, meskipun langkah ini mempunyai maksud dan tujuan yang bagus, tetapi hal ini kurang bijak, karena jika hanya menyukai saja tidak akan berpengaruh cukup banyak.

Lalu, bagaimana pendapat kamu tentang kebijakan terbaru dari Twitter ini?, apakah kamu setuju dengan kebijakan ini?, atau malah kamu tidak setuju?. Tulis pendapat kamu pada kolom komentar dibawah ya, terima kasih!.

Sumber

David James

Hobi nge game di pusat kebugaran, orang santuy yang terjebak di negara barbar

Post navigation