Smartphone Android baru Nokia bakal dirilis September mendatang. Siapa smartphone yang akan meluncur ini mulai terkuak. Kini situs benchmarking mengungkapnya.
Smartphone Nokia tersebut adalah Nokia 7.2, yang baru ini muncul di situs benchmarking Geekbench dan ditulis terang-terangan. Smartphone ini pernah dikabarkan mempunyai codename Nokia Star-lord, namun di Geekbench tertera ia punya nama Daredevil.
Daredevil sendiri pernah muncul beberapa waktu yang lalu, dan dikabarkan merupakan codename untuk Nokia 6.2.
Disebutkan pula Nokia 7.2 ditenagai prosesor octa-core dengan chipset Snapdragon 660 yang berkecepatan 1.89GHz, kemudian RAM sebesar 6GB, dan sudah memakai Android 9.0 Pie.
Baca Juga:
- Sebar Undangan, Smartphone Baru Nokia Lahir di Jerman
- Smartphone Nokia Baru Lulus Postel, Nokia 6.2?
- HMD Siapkan Nokia 9.1 PureView, Pakai Snapdragon 855 dan Bisa 5G!
Tak ada informasi spesifikasi lain seperti ukuran layar, kapasitas memori internal, ataupun resolusi kamera yang diungkap dalam laman Geekbench ini. Tapi smartphone ini punya skor benchmark 1604 untuk single-core dan 5821 untuk multi-core.
Tapi konon Nokia 7.2 bakal benar-benar mirip dengan Nokia 6.2. Belakangan muncul gambar informasi case pelindung yang bisa digunakan keduanya. Ini mengartikan kedua smartphone ini punya ukuran yang sama persis.
Dikabarkan, Nokia 6.2 atau Nokia 7.2 ini memiliki layar dengan notch tetesan air, ditenagai chipset Snapdragon 660, dengan memori 64GB atau 128GB, serta RAM sebesar 4GB atau 6GB. Tapi jika benar memakai Snapdragon 660, maka perbedaan antara kedua smartphone ini hanya tipis sekali.
Menariknya, HMD konon bakal membekali smartphone ini dengan tiga kamera belakang dengan berbentuk bulat seperti di smartphone Lumia terdahulu. Kameranya ini punya resolusi 48MP, dan salah satu lensa lainnya merupakan lensa wide-angle. (Baca: Nokia ‘Daredevil’ Bermunculan, Punya Kamera Belakang 48MP?)
Kalau dari bocoran gambar yang ada beberapa waktu lalu, Nokia 6.2 atau Nokia 7.2 ini tak dilengkapi sensor sidik jari tertanam di layar, melainkan masih konvensional.
via NPU
